Kualitas air tambak dapat terlihat secara fisik, terutama dari warnanya. Kita bisa langsung tahu apakah tambak tersebut dalam keadaan optimal atau tidak ketika airnya menunjukkan warna terang, seperti hijau muda dan cokelat muda. Air tambak dengan warna tersebut menandakan bahwa ia didominasi oleh plankton baik yang berfungsi sebagai suplai oksigen dan nutrisi tambahan pada tambak.
Sumber: globalseafood.org
Namun, saat tambak yang Anda kelola memiliki warna air yang pekat dan cenderung gelap, maka sebagai petambak Anda patut waspada. Bisa jadi tambak yang Anda punyai telah terpapar plankton berbahaya yang bisa memicu munculnya patogen penyakit yang dapat membuat udang mati. Berikut ini ada beberapa warna air tambak yang harus petambak waspadai dan tangani dengan baik agar tidak menimbulkan kerugian.
Cokelat Biru
Saat tambak memiliki air berwarna cokelat biru, maka bisa dipastikan air tersebut telah terkontaminasi oleh plankton Chaetoceros sp. Plankton tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan pada udang, seperti insang yang menghitam dan bengkak. Kondisi ini biasanya akan terjadi pada tambak yang memiliki intensitas pemberian pakan per hari yang tinggi.
Cokelat Kemerahan
Ketika tambak memiliki warna air cokelat kemerahan, ini menandakan bahwa tambak dipenuhi oleh populasi dinoflagellata yang membuat kadar oksigen air menurun terutama saat malam dan dini hari. Kondisi air tambak berwarna cokelat kemerahan ini tentu bisa berakibat fatal, karena tambak menjadi tidak bisa memberikan suplai oksigen dengan baik sehingga menimbulkan kematian massal udang.
Cokelat Kehitaman Jernih
Tambak dengan kandungan asam organik tinggi biasanya akan menunjukkan warna cokelat kehitaman, namun masih terlihat jernih. Saat asam organik mendominasi perairan tambak, maka pH air akan sangat rendah dan itu tidak baik bagi kehidupan udang. Kondisi ini biasanya terjadi pada tambak baru dan harus dilakukan reklamasi dasar tanah untuk memperbaikinya.
Hijau Tua
Air tambak dengan warna hijau tua menandakan air tersebut mengandung fitoplankton beracun seperti Clorophyta yang dapat menyebabkan penyakit pada udang. Tanda yang paling umum adalah air tambak biasanya berlendir dan banyak udang terlihat tidak sehat. Untuk menetralkan air tersebut, petambak dapat melakukan pergantian air dan memberikan kapur dolomit.
Hijau Kekuningan
Air tambak yang didominasi oleh Dinoflagellata akan berwarna hijau kekuningan. Kondisi ini merupakan kondisi yang tidak ideal bagi udang untuk hidup dan berkembang. Plankton ini dapat memproduksi senyawa beracun yang bisa membunuh udang secara perlahan. Dengan demikian, warna air seperti ini patut diwaspadai oleh petambak.
Hijau Kebiruan
Air tambak dengan warna ini didominasi oleh populasi blue green algae yang memiliki kemampuan untuk mengeluarkan racun berbahaya, sehingga harus segera diganti untuk mencegah kematian pada udang.
Warna Air yang Berubah-ubah
Warna air yang berubah-ubah setiap saat, misal saat pagi hari air berwarna kuning, siang hari berubah menjadi hijau, dan sore hari berubah lagi menjadi biru, ini bisa menjadi sebuah pertanda bahwa kadar alkalinitas pada tambak itu sangatlah rendah. Kadar alkalinitas air tambak yang terlalu rendah dapat memberikan efek berupa molting tak normal yang berujung kematian pada udang.
Baca Juga
Comments