Molting merupakan proses pergantian kulit udang yang lama menjadi baru dengan tujuan untuk menyesuaikan terhadap perkembangan dan pertumbuhan tubuhnya. Molting sendiri termasuk ke dalam siklus hidup udang, jadi akan terjadi secara terus-menerus selama udang masih mengalami pertumbuhan.
Molting diharuskan untuk berhasil, demi menunjang pertumbuhan udang. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat proses molting menjadi gagal. Apa saja penyebab molting pada udang bisa gagal? Berikut ini beberapa penyebabnya.
Kekurangan Nutrisi
Pada proses molting, nutrisi memiliki peranan penting terhadap keberhasilannya. Udang sangat memerlukan nutrisi, khususnya mineral seperti kalsium untuk membentuk cangkang baru selama proses molting. Saat udang kekurangan kalsium, maka pembentukan cangkang baru akan berpotensi mengalami kegagalan. Cangkang yang gagal terbentuk akan membuat udang menjadi rentan terhadap serangan predator dan penyakit, sehingga sangat berpotensi mengalami kematian.
Stres Lingkungan
Saat molting, udang tidak boleh mengalami stres, terutama stres lingkungan. Penyebab dari stres lingkungan pada udang ialah menurunnya kualitas air, seperti pH air yang terlalu asam, kadar amonia yang terlalu tinggi, fluktuasi suhu yang terjadi begitu cepat, salinitas tidak ideal serta kepadatan populasi yang terlalu tinggi. Udang yang stres akan mengalami penurunan metabolisme, sementara itu udang membutuhkan metabolisme yang optimal untuk bisa fokus melakukan molting hingga selesai.
Infeksi Penyakit
Alasan lain mengapa udang bisa mengalami gagal molting ialah karena udang terlebih dahulu terserang penyakit. Saat molting, kondisi udang akan mengalami penurunan karena metabolisme tubuh hanya berfokus pada pergantian cangkang. Apabila infeksi penyakit sudah terjadi sebelum molting, maka ketika molting berlangsung, daya tahan tubuh udang akan semakin melemah. Akibatnya udang menjadi kesulitan untuk melakukan molting dengan sempurna, bahkan risiko terparahnya ialah udang akan mati.
Gangguan Hormonal
Molting pada udang dipengaruhi oleh keseimbangan hormon dalam tubuh mereka. Apabila udang mengalami gangguan pada hormon molting (ecdysteroid), maka hal itu bisa menyebabkan udang gagal melakukan molting.
Faktor Usia dan Genetik
Udang yang terlalu tua atau yang memiliki cacat genetik mungkin lebih rentan terhadap gagal molting. Udang muda yang tidak mendapat perawatan yang tepat juga bisa mengalami kesulitan saat pertama kali molting.
Ciri Udang Mengalami Gagal Molting
Cangkang yang Tidak Lepas: Udang yang gagal molting akan memiliki cangkang lama yang tidak terlepas dengan baik.
Cangkang yang Kaku atau Terlihat Rusak: Setelah gagal molting, udang dapat memiliki cangkang yang keras namun tidak terbentuk dengan sempurna.
Pertumbuhan Terhenti: Gagal molting menghalangi udang untuk tumbuh lebih besar, karena mereka tidak dapat mengganti cangkang dengan yang baru.
Kelemahan atau Deformitas: Udang yang gagal molting bisa tampak lebih lemah, dengan kaki atau bagian tubuh yang mungkin terlihat cacat atau terhambat.
Kemungkinan Mati: Jika gagal molting berlangsung terlalu lama, udang bisa mati karena tidak dapat bertahan dengan cangkang lama yang terlalu kecil dan rapuh.
Baca Juga
Comments