Komoditi ikan patin berprospek cerah dalam dunia perikanan. Rasa daging yang lezat dan gurih menyebabkan harga jual tinggi. Saat ini hasil budidaya ikan patin di Indonesia telah jadi komoditas ekspor ke pasar Asia, Eropa dan Amerika.
Dalam budidaya ikan patin sebaiknya lokasi pemeliharaan dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Terdapat beberapa aspek kegiatan yang dilakukan dalam budidaya ikan patin, diantaranya kegiatan pembenihan dan pembesaran.
foto ikan patin/ sumber: budidaya-ikan.com
Berikut kami jabarkan teknik pembesaran ikan patin :
Sebelum dipakai sebagai media pemeliharaan, kolam dikeringkan selama tiga sampai empat hari hingga dasar kolam mengalami retak-retak. Pematang dan parit diperbaiki. Untuk membunuh bibit penyakit dan meningkatkan kadar pH, tanah dasar diolah dan ditebarkan CaCO3 berdosis 30 gram/m2.
Dilakukan pemupukan pada kolam dengan menggunakan pupuk kandang dosis 250 hingga 500 gram/m2, untuk meningkatkan kesuburan tanah yang merangsang pertumbuhan pakan alami ikan patin.
Setelah kolam pemeliharaan ikan patin diisi air, benih ditebar pada sore hari dengan cara aklimatisasi.
Pakan berupa pelet apung yang mengandung protein 25 % diberikan dua kali sehari. Pemberian pakan berdasarkan Feeding Rate (FR) serta biomassa ikan.
Setiap seminggu sekali lakukan pengecekan kualitas air yang mencakup DO (Dissolved Oxygen), suhu dan pH air.
Lakukan pengukuran berat dan panjang patin (sampling) setiap dua minggu sekali untuk mengamati pertumbuhan ikan. Pemanenan ikan patin dapat dilakukan setelah ukuran ikan mencapai lebih dari 500 gram per ekor, biasanya masa pemeliharaan hingga panen selama 6 hingga 7 bulan.
Baca Juga Artikel Terkait Budidaya Ikan Patin
Hubungi Customer Sales Representative kami di Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia
Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224 Up. Cherrie Gisela
0812 6083 0602
Comments