top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Tantangan Dalam Budidaya Udang Vaname dan Tips Menghadapinya

Budidaya udang vaname memiliki potensi yang besar, dengan kata lain budidaya udang vaname bisa disebut sebagai bisnis yang menjanjikan dan patut untuk dijadikan pilihan. Budidaya udang vaname sendiri juga dikenal cukup mudah untuk dilakukan.



 

Seperti artikel yang sudah kami buat sebelumnya, yaitu mengenai beberapa keuntungan dari budidaya udang vaname, di situ Anda bisa membaca bahwa membudidayakan udang vaname tergolong cukup mudah dan memiliki potensi penghasilan yang besar.

 

Namun, semudah-mudahnya dalam menjalankan usaha, tetap saja ada tantangan tersendiri yang sewaktu-waktu dapat muncul dan harus dihadapi. Pada artikel kali ini, kami akan memaparkan beberapa tantangan yang perlu diatasi untuk mencapai keberhasilan dalam usaha budidaya udang vaname.

 

1. Perubahan Iklim

Tantangan pertama yang bisa muncul sewaktu-waktu adalah perubahan iklim. Mengapa demikian? Karena bagi usaha budidaya udang vaname, perubahan iklim termasuk ke dalam ancaman serius.


Perubahan iklim biasanya akan dibarengi dengan perubahan suhu air tambak dan terjadinya ketidakstabilan kondisi cuaca. Keduanya bisa memberikan gangguan pada siklus hidup udang dan meningkatkan risiko stres pada udang.


Selain itu, cuaca ekstrem seperti badai dan banjir juga disebabkan oleh perubahan iklim dan hal ini tentu juga mengganggu keseimbangan kuantitas dan kualitas air tambak serta berpotensi merusak infrastruktur yang ada.

 

2. Kondisi Air Tambak yang Fluktuatif

Naik turunnya kondisi air tambak dapat menimbulkan perubahan beberapa parameter kualitas air. Hal tersebut sebenarnya sudah menjadi tantangan yang paling umum dihadapi oleh para petambak udang vaname.


Seperti yang kita ketahui bahwa kualitas air yang fluktuatif bisa menjadi penyebab stres pada udang. Jika udang stres, maka risiko terjadinya serangan penyakit juga akan meningkat. Untuk itu sangat diharapkan bagi petambak untuk terus memantau kualitas air yang ada di tambaknya demi menjaga lingkungan hidup udang tetap optimal.

 

3. Serangan Penyakit

Tantangan serius lainnya dalam usaha budidaya udang vaname adalah timbulnya serangan penyakit. Pada umumnya, penyakit dapat muncul karena kualitas air yang tidak terjaga. Beberapa penyakit udang vaname yang tercatat sering muncul dan menyerang udang vaname selama proses budidaya adalah White Spot Syndrom Virus (WSSV), IHHNV, EMS, EHP, dan Vibriosis.

 

Semua penyakit yang telah disebutkan tadi cepat sekali menyebar serta dapat menyebabkan kematian massal jika tidak segera ditangani. Maka dari itu, jika permasalahan kualitas air dapat ditangani, maka Anda tak perlu khawatir mengenai serangan penyakit.

 

4. Persaingan Pasar

Pangsa pasar yang besar berbanding lurus dengan jumlah pesaing yang juga besar. Persaingan pasar menjadi tantangan bagi budidaya udang vaname. Dengan banyaknya negara produsen udang seperti Ekuador dan adanya beberapa kali oversupply udang, maka dapat dikatakan kondisi pasar global cenderung fluktuatif.


Biasanya hal ini diikuti dengan penurunan harga udang yang beberapa kali terjadi, cukup membawa awan gelap bagi industri udang Indonesia.

 

Untuk mengatasi tantangan-tantangan di atas, petambak perlu menerapkan praktik-praktik manajemen budidaya udang vaname yang baik. Praktik-praktik yang dimaksud adalah melakukan pemantauan kualitas air setiap hari, karena kualitas air bisa berubah kapanpun.

 

Selanjutnya, lakukan pengecekan kesehatan udang secara rutin, karena beberapa penyakit akan menampakkan gejala saat udang sudah memasuki masa pertengahan budidaya, kemudian menerapkan biosekuriti yang tepat dari awal proses budidaya, dan penggunaan pakan berkualitas tinggi untuk memberikan nutrisi bagi udang secara optimal.



Baca Juga

276 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page