top of page
Audri Rianto

Saponin Untuk Membasmi Hama pada Tambak

Keberadaan ikan-ikan liar yang tidak diharapkan pada kolam budidaya sangat wajar terjadi, tak terkecuali pada tambak udang. Jika keberadaan ikan-ikan tersebut dibiarkan tentu akan mengancam proses budidaya.

Ikan-ikan liar tersebut akan berperan sebagai predator dan menjadikan udang-udang yang dibudidaya sebagai mangsa. Kemunculan ikan-ikan liar ini biasanya pada tahap 1-2 bulan pemeliharaan, karena pada tahap ini dianggap tahap yang paling rentan mengalami gangguan.


Sumber: tabloidsinartani.com

Penyebabnya ialah karena komoditi yang dibudidayakan masih mudah atau masih berupa bibit, sehingga kondisinya masih lemah untuk menghadapi hama yang ada. Biasanya, ikan pemangsa yang masuk ke dalam tambak cenderung tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan bibit udang yang dibudidayakan.

Selain ikan pemangsa atau predator, ikan-ikan pesaing lainnya juga kerap muncul. Hal tersebut juga akan menyebabkan penurunan produktifitas tambak.

Untuk membasmi ikan-ikan pengganggu ini, petambak memerlukan formula yang beracun bagi mereka namun tidak bagi udang. Saponin merupakan formula yang tepat untuk membasmi ikan-ikan pengganggu yang ada pada tambak.

Biji teh diketahui mengandung saponin sebanyak 10-13% dengan penggunaan yang disarankan sebanyak 15-18 kg/ha. Tapi, apabila petambak menggunakannya dalam bentuk tepung, maka penggunaannya menjadi lebih banyak, yaitu 150-180 kg/ha karena biji teh yang sudah dijadikan tepung mengandung saponin yang lebih rendah.

Cara pengaplikasian saponin pada tambak cukup mudah, pertama biji teh harus dihaluskan selanjutnya direndam selama satu malam. Keesokan harinya tepat tengah hari atau pada pukul 12.00-13.00, air rendaman tersebut dipercikkan ke dalam tambak dengan keadaan kincir dioperasikan.

Kegiatan ini dilakukan tentunya dengan memperhatikan tingkat kesehatan udang. Jangan lakukan pengaplikasian saponin pada tambak jika udang dalam keadaan lemah, seperti pada saat sedang molting massal.

Kekuatan racun dari saponin akan bertahan selama 2 sampai 3 hari, pada saat itu pula bangkai-bangkai ikan liar akan bermunculan ke permukaan. Langkah yang harus dilakukan selanjutnya ialah mengangkat bangkai-bangkai tersebut agar tambak tidak mengalami pencemaran. Apabila bangkai-bangkai tersebut dibiarkan, maka akan terjadi proses pembusukan yang selanjutnya akan mempengaruhi kualitas air.



Baca Juga:

2.886 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page