top of page
Redaktur: Audri Rianto

Peran Zeolit dalam Mencegah Eutrofikasi pada Tambak

Eutrofikasi merupakan momok dalam dunia budidaya udang. Eutrofikasi adalah kondisi di mana air tambak mengalami kenaikan mineral dan nutrien secara berlebihan. Saat nutrien tambak meningkat pesat, hal itu juga memicu peningkatan pertumbuhan alga. Dengan kata lain, eutrofikasi memicu terjadinya blooming alga yang berbahaya. Dengan sifatnya tersebut, eutrofikasi digolongkan ke dalam pencemaran air.



 

Blooming alga memberikan efek negatif dalam tambak, seperti meningkatnya bahan organik di dasar tambak, menurunkan pH air dan berkurangnya oksigen terlarut secara berkesinambungan. Banyak cara yang bisa dilakukan petambak untuk mengatasi eutrofikasi, salah satunya ialah dengan menggunakan zeolit.

 

Zeolit adalah mineral alami yang tersusun dari alumunium dan silika. Zeolit memiliki struktur berpori yang memungkinkan mereka untuk menyerap dan menukar ion-ion tertentu. Karena sifat ini, zeolit sering digunakan untuk memurnikan air, menghilangkan bau, dan menyerap kelembaban. Zeolit juga digunakan dalam budidaya udang untuk meningkatkan kualitas air dan mencegah eutrofikasi.

 

Peran Zeolit dalam Mencegah Eutrofikasi 

  • Mengurangi Nutrien Berlebih

Dengan strukturnya yang berpori, memungkinkan zeolit dapat dengan mudah menyerap nutrien berlebih seperti nitrogen dan fosfor, yang mana kedua zat tersebut merupakan sumber utama dari eutrofikasi. Penggunaannya dalam dosis yang tepat dapat membantu mencegah eutrofikasi dan menjaga keseimbangan ekosistem tambak.

 

  • Mengikat Logam Berat

Logam berat juga turut mengancam kesehatan ekosistem tambak, untuk itu kadarnya harus dikurangi. Salah satu manfaat zeolit lainnya ialah mampu mengurangi kadar logam berat dengan cara mengikatnya. Logam berat seperti merkuri (Hg), besi (Fe), timbal (Pb), dan arsenik (As) di tambak dapat mengganggu kestabilan pH air. Mengurangi jumlah logam berat yang ada pada tambak menggunakan zeolit dapat membantu tambak tetap berada pada pH idealnya.

 

  • Mengurangi Gas Berbahaya

Zeolit juga berperan aktif dalam menyerap amonia dan gas-gas berbahaya lainnya yang dihasilkan dari sisa pakan dan sisa metabolisme udang yang mengendap di dasar tambak. Kadar amonia yang terkendali akan membuat udang hidup lebih sehat dan produktif.

 

  • Meningkatkan Kualitas Tanah Dasar Tambak

Selain meningkatkan kualitas air tambak, zeolit juga berperan aktif dalam mengembalikan mineral-mineral penting di tanah dasar tambak yang hilang selama proses budidaya, sehingga kesuburan tanah tetap terjaga.

 

Dosis dan Cara Penggunaan Zeolit 

Mengaplikasikan zeolit pada tambak harus dilakukan dengan baik, yakni dengan dosis serta cara penggunaan yang tepat agar hasilnya lebih maksimal. Penggunaan zeolit dapat dilakukan pada dua periode, yaitu setelah tambak panen dan saat proses pemeliharaan udang.

 

  • Setelah Panen

Penggunaan zeolit setelah panen ditujukan untuk memperbaiki kualitas tanah tambak dan mengurangi sisa-sisa bahan organik dari periode budidaya sebelumnya, sehingga tambak menjadi lebih subur saat akan digunakan kembali. Pada periode ini, dosis penggunaan zeolit yang tepat adalah 500 -1.000 kg/ha.

 

  • Pemeliharaan Udang

Pada periode pemeliharaan udang, penggunaan zeolit bertujuan untuk menjaga kualitas air tetap stabil, sehingga udang dapat tumbuh dengan baik. Penggunaan zeolit pada periode ini harus disesuaikan dengan padat tebarnya. Pada tambak dengan padat tebar 20 ekor/㎡, dosis penggunaan yang tepat adalah 250-500 kg/ha dan ditebarkan saat udang sudah memasuki usia 20-40 hari.

 

Kesimpulan

Penggunaan zeolit dalam tambak udang memiliki banyak manfaat, terutama dalam mencegah eutrofikasi. Zeolit dapat menyerap nutrien berlebih, mengikat logam berat, dan mengurangi gas berbahaya, sehingga menjaga kualitas air dan keseimbangan ekosistem tambak. Dengan dosis yang tepat, zeolit dapat membantu petambak dalam menciptakan kondisi yang ideal untuk budidaya udang yang sukses.



Baca Juga


447 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page