Dalam dunia budidaya udang, menjaga kualitas air sama dengan menjaga produktivitas tambak, karena produktivitas tambak sangat bergantung pada kualitas air yang terjaga dengan baik. Aspek yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kualitas air yang ideal adalah kadar oksigen terlarut yang terkandung di dalam air tambak.
Sumber: ysi.com
Oksigen terlarut yang ada pada air tambak memiliki peran penting dalam mempertahankan kehidupan udang, sebab dengan oksigenlah udang dapat bernapas. Namun, peran oksigen bukan hanya sebatas untuk udang bernapas saja. Ada beberapa peran penting lainnya yang masih belum diketahui banyak orang khususnya para petambak.
Respirasi Udang
Peran oksigen pada tambak yang paling utama ialah untuk proses respirasi atau pernapasan udang selama proses budidaya. Walaupun udang dikenal sebagai makhluk air, namun ia tetap membutuhkan oksigen untuk bernapas dan hidup. Tidak seperti manusia yang bisa secara langsung menghirup oksigen dari udara bebas, udang memerlukan oksigen yang sudah terlarut ke dalam air.
Namun, tingkat konsumsi udang tidak semuanya sama, karena semakin besar ukuran udang maka ia akan membutuhkan oksigen yang lebih besar. Hal tersebut bisa terjadi karena semakin besar udang makan metabolisme serta aktivitasnya juga akan meningkat, sehingga membutuhkan oksigen yang lebih tinggi.
Respirasi Bakteri
Pada tambak udang terdapat siklus biologi, seperti siklus nitrogen, siklus karbon, dan siklus fosfat. Siklus-siklus tersebut dapat terjadi berkat bantuan bakteri. Nah, untuk memastikan ketiga siklus tersebut berjalan sebagaimana mestinya, maka bakteri membutuhkan oksigen yang cukup. Jadi, oksigen tidak hanya untuk proses pernapasan udang saja, ia juga dibutuhkan oleh bakteri.
Respirasi Fitoplankton
Tambak merupakan ekosistem perairan yang kaya dengan segala jenis makhluk hidup, salah satunya adalah fitoplankton. Fitoplankton merupakan jenis plankton berupa tumbuhan mikroskopis yang memiliki zat hijau daun, sehingga ia dapat berfotosintesis. Saat melakukan fotosintesis ia akan menghasilkan oksigen. Namun, saat malam hari fitoplankton akan menggunakan oksigen tersebut untuk bernapas, sama seperti tumbuhan pada umumnya.
Proses fotosintesis dan respirasi oleh fitoplankton ini yang membuat oksigen tambak berfluktuasi. Saat fotosintesis, kadar oksigen tambak berada pada puncaknya, sementara saat malam hari ketika fitoplankton melakukan respirasi, kadar oksigen akan menurun, namun selama masih berada pada kisaran angka 4-5 mg/l maka hal itu tidak akan berefek pada kehidupan udang.
Dari penjelasan di atas, kita bisa mengerti bahwa kebutuhan oksigen pada tambak sangatlah besar, untuk itu sudah sepantasnya petambak menjaga kadar oksigen tetap dalam keadaan optimal. Lantas bagaimana cara memanajemen oksigen agar tetap dalam keadaan optimal?
Menerapkan Manajemen Pakan yang Baik
Manajemen pakan yang baik sangat bermanfaat dalam mencegah overfeeding, sebab tambak yang mengalami overfeeding juga akan mengalami penumpukan limbah. Saat limbah bahan organik menumpuk, efek yang ditimbulkan adalah munculnya gas beracun seperti amonia, nitrat dan nitrit yang berlebih. Kemunculan gas-gas tersebut akan memacu penurunan kadar oksigen dalam tambak.
Manajemen Kincir
Pastikan bahwa Anda menggunakan kincir yang benar-benar dapat beroperasi dalam jangka waktu yang panjang. Sebab, apabila kincir mengalami kematian mendadak akibat dari kerusakan tak terduga, maka suplai oksigen pada tambak menjadi tidak maksimal.
Menambahkan H2O2
Penambahan hidrogen peroksida (H2O2) pada tambak diketahui dapat menambah kadar oksigen terlarut. Saat tambak yang Anda miliki mengalami penurunan oksigen, maka cara paling mudah untuk mengoptimalkannya kembali ialah dengan menaburkan H2O2 ke seluruh area tambak. Tidak hanya itu, H2O2 juga berfungsi sebagai antimikroba seperti virus dan bakteri, sehingga tambak akan menjadi lebih sehat.
Baca Juga
Comentarios