top of page

Peran Hemolimfa dalam Sistem Peredaran Darah Udang Vaname

Redaktur: Audri Rianto

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan hewan invertebrata dengan sistem peredaran yang berbeda dengan hewan vertebrata. Udang sendiri memiliki sistem peredaran darah terbuka yang menggunakan hemolimfa sebagai media transportasi utama dalam tubuhnya. Hemolimfa berperan penting dalam berbagai fungsi fisiologis, termasuk distribusi oksigen, transportasi nutrisi, pengeluaran zat sisa metabolisme, serta respons imun terhadap patogen.


 

Struktur dan Komponen Hemolimfa

Hemolimfa pada udang vaname setara dengan darah pada hewan vertebrata. Cairan ini terdiri dari plasma dan hemosit (sel darah). Plasma mengandung berbagai zat penting, seperti protein, enzim, ion mineral, dan pigmen respirasi berupa hemocyanin. Berbeda dengan darah vertebrata yang menggunakan hemoglobin berbasis zat besi, hemolimfa mengandung hemocyanin berbasis tembaga, yang memberi warna kebiruan pada cairan ini saat teroksidasi.

 

Hemosit dalam hemolimfa memiliki peran utama dalam sistem imun. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk proses fagositosis, enkapsulasi patogen, dan pembentukan faktor koagulasi yang membantu dalam penyembuhan luka.

 

Fungsi Hemolimfa dalam Sistem Peredaran Darah

Udang vaname memiliki jantung berbentuk tabung yang terletak di bagian dorsal tubuh. Jantung ini memompa hemolimfa ke berbagai bagian tubuh melalui arteri, tetapi setelah mencapai organ dan jaringan, hemolimfa tidak mengalir dalam pembuluh tertutup, melainkan langsung bersentuhan dengan sel-sel tubuh dalam rongga terbuka yang disebut hemocoel.

 

a. Transportasi Oksigen dan Nutrisi

Hemocyanin dalam hemolimfa berperan dalam pengangkutan oksigen dari insang ke jaringan tubuh. Meskipun efisiensinya lebih rendah dibandingkan hemoglobin, hemocyanin tetap memungkinkan udang bertahan dalam lingkungan dengan kadar oksigen yang bervariasi. Selain oksigen, hemolimfa juga mendistribusikan nutrisi dari sistem pencernaan ke berbagai bagian tubuh untuk mendukung metabolisme dan pertumbuhan.

 

b. Pengeluaran Zat Sisa Metabolisme

Setelah digunakan oleh sel-sel tubuh, oksigen diubah menjadi karbon dioksida dan dikeluarkan melalui hemolimfa ke insang untuk diekskresikan. Selain itu, zat-zat sisa metabolisme lainnya, seperti amonia dan urea juga diangkut oleh hemolimfa menuju organ ekskresi, yaitu antennal gland untuk dibuang dari tubuh.

 

c. Sistem Imun dan Pertahanan Tubuh

Hemolimfa berperan penting dalam sistem imun non-spesifik udang vaname. Hemosit yang terkandung dalam hemolimfa bertindak sebagai garis pertahanan utama terhadap infeksi bakteri, virus, dan parasit. Sel-sel ini dapat mengenali patogen, melakukan fagositosis (menelan dan mencerna mikroba), serta melepaskan enzim dan peptida antimikroba untuk melawan infeksi.

 

Kesimpulan

Hemolimfa memiliki peran sentral dalam sistem peredaran darah udang vaname. Sebagai medium transportasi utama dalam tubuh, hemolimfa bertanggung jawab atas distribusi oksigen, nutrisi, dan pembuangan zat sisa metabolisme, serta berfungsi sebagai komponen utama dalam sistem imun. Pemahaman mengenai hemolimfa menjadi penting dalam manajemen budidaya udang untuk memastikan kesehatan dan produktivitasnya tetap optimal.



Baca Juga

 

Comments


bottom of page