Fotosintesis adalah proses biokimia yang dilakukan oleh tumbuhan, alga, dan beberapa jenis plankton untuk menghasilkan energi dari cahaya matahari. Dalam ekosistem tambak, fotosintesis memiliki peran penting dalam menyediakan oksigen terlarut (DO) yang sangat dibutuhkan oleh organisme akuatik seperti udang.
Sumber: globalseafood.org
Artikel ini akan membahas peran fotosintesis dalam menyediakan oksigen di tambak dan bagaimana proses ini mempengaruhi kualitas air dan kesehatan udang.
Proses Fotosintesis
Bagaimana proses fotosintesis terjadi pada tambak udang? Pada tambak udang, fotosintesis terjadi dimulai dari fitoplankton memanfaatkan cahaya matahari untuk mengubah karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) untuk diubah menjadi glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2). Reaksi tersebut dituliskan dengan rumus:
6CO2+6H2O+cahaya→C6H12O6+6O2
Oksigen yang dihasilkan selama fotosintesis akan langsung dilepaskan ke dalam air dan menjadi salah satu sumber utama oksigen terlarut di tambak.
Peran Fotosintesis Terhadap Ekosistem Tambak
Sumber Utama Oksigen Terlarut: Fotosintesis oleh fitoplankton adalah salah satu sumber terbesar oksigen di tambak. Pada siang hari, fitoplankton melakukan fotosintesis secara intensif dan menghasilkan oksigen dalam jumlah yang cukup untuk menjaga kestabilan konsentrasi DO di tambak.
Stabilitas Kualitas Air: Konsentrasi oksigen terlarut yang terjaga tingkat kestabilannya membantu menjaga kualitas air tambak. Oksigen yang cukup mencegah kondisi anaerobik yang dapat menyebabkan akumulasi senyawa beracun seperti amonia.
Mendukung Kehidupan Organisme Akuatik: Oksigen yang dihasilkan oleh fotosintesis mendukung respirasi organisme akuatik seperti udang, dan mikroorganisme seperti bakteri dan plankton. Udang membutuhkan oksigen untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang optimal, sementara bakteri membutuhkan oksigen untuk melakukan proses kimiawi seperti mengubah amonia menjadi nitrat.
Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis di Tambak
Untuk melakukan fotosintesis dengan baik, fitoplankton membutuhkan beberapa faktor pendukung, di antaranya adalah:
Intensitas Cahaya: Fotosintesis memerlukan cahaya matahari. Cahaya yang cukup akan meningkatkan laju fotosintesis dan memaksimalkan produksi oksigen.
Konsentrasi Nutrien: Untuk tumbuh serta berfotosintesis, fitoplankton membutuhkan nutrien seperti nitrogen dan fosfor. Konsentrasi nutrien yang cukup akan mendukung produksi oksigen yang optimal.
Kejernihan Air: Air yang jernih memungkinkan cahaya matahari menembus lebih dalam ke dalam tambak sehingga dapat memaksimalkan proses fotosintesis. Tingkat kejernihan air yang optimal untk air tambak ialah 30-50 cm, jangan sampai kurang ataupun lebih.
Manajemen Fotosintesis di Tambak
Setelah mengetahui cara meningkatkan fotosintesis fitoplankton, maka yang harus dilakukan selanjutnya ialah menjaga agar fotosintesis dapat berjalan secara stabil selama proses budidaya berlangsung. Untuk itu perlu dilakukan manajemen fotosintesis di tambak dengan melakukan beberapa cara di bawah ini.
Pengendalian Fitoplankton: Mengelola populasi fitoplankton dengan baik dapat membantu menjaga keseimbangan oksigen di tambak. Penggunaan probiotik dan pengendalian pakan dapat mencegah blooming fitoplankton yang berlebihan.
Aerasi Tambak: Menggunakan aerator untuk meningkatkan sirkulasi air dan distribusi oksigen dapat membantu mendukung proses fotosintesis dan menjaga konsentrasi DO yang stabil.
Pemantauan Kualitas Air: Rutin memantau kualitas air, termasuk konsentrasi oksigen terlarut, nutrien, dan kejernihan air, dapat membantu memastikan kondisi yang optimal untuk fotosintesis.
Kesimpulan
Fotosintesis memainkan peran krusial dalam menyediakan oksigen terlarut di tambak, yang sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan udang. Dengan memahami proses fotosintesis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, petambak dapat mengelola tambak dengan lebih baik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas air.
Baca Juga
Comments