top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Penyebab Pertumbuhan Udang Melambat dan Tak Mau Besar

Dalam usaha budidaya udang, pertumbuhan udang harus selalu dijaga dengan baik. Pertumbuhan udang yang terjadi secara optimal memungkinkan udang untuk mencapai bentuk dan bobot maksimalnya.

 



Tidak hanya itu, udang yang tumbuh dengan baik menandakan bahwa udang tersebut dalam keadaan sehat, sehingga tingkat keberlangsungan hidupnya sudah pasti besar. Bisa dikatakan bahwa pertumbuhan udang yang baik merupakan dasar dari produktivitas sebuah tambak.

 

Namun, pada praktiknya, seringkali terdapat beberapa masalah, salah satunya adalah melambatnya pertumbuhan udang. Pertumbuhan udang vaname yang melambat bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa penyebab yang kerap kali terjadi:

 

Penyakit EHP (Enterocytozoon hepatopenaei)

Enterocytozoon Hepatopenaei (EHP) merupakan suatu penyakit pada udang yang disebabkan oleh parasit mikrosporidia. Penyakit ini bisa menyebabkan pertumbuhan udang yang tidak konsisten dan berlangsung lebih lambat. Ciri khas dari EHP biasanya terlihat dari ukuran udang yang beragam dan tidak konsisten dalam satu kolam tambak yang sama

 

Kualitas Air Tambak yang Buruk

Kualitas air tambak yang buruk akan mengganggu siklus kehidupan udang, sehingga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhannya. Air yang buruk dapat memicu tumbuhnya patogen penyakit, seperti penyakit EHP, yang dapat memperlambat laju pertumbuhan udang vaname.

 

Untuk itu, menjaga kualitas air tetap baik sangat dianjurkan oleh petambak, agar udang tumbuh dengan baik dan panen dapat dilakukan tepat waktu.

 

Perubahan Iklim

Perubahan iklim yang mendadak dan berlangsung lama dapat menghambat pertumbuhan udang. Misalnya, saat tambak mengalami penurunan suhu air yang berlangsung dalam waktu lama, maka glikogen yang biasanya dialokasikan sebagai energi untuk pertumbuhan akan terus dipecah untuk menyeimbangkan fungsi tubuh udang agar ia dapat bertahan pada suhu rendah tersebut. Sebagai hasilnya, pertumbuhan udang menjadi terhenti dan produksi udang pun mengalami penurunan.

 

DO (Dissolved Oxygen) Rendah

Masalah penurunan DO pada tambak cukup sering terjadi. Biasanya, penurunan kadar DO ini berhubungan dengan kincir tambak yang kinerjanya dibatasi atau memang performanya yang mulai menurun.

 

Saat DO terlalu rendah, maka hal ini akan berpengaruh dengan nafsu makan udang. Sering kali udang menjadi tidak mau makan, akibatnya metabolisme udang juga mengalami gangguan. Jika berlangsung dalam waktu lama, maka pertumbuhan udang juga akan mengalami perlambatan dan udang menjadi lama besar.

 

Salinitas Air Tambak yang Tinggi

Jika salinitas air tambak terlalu tinggi, udang akan membutuhkan energi lebih banyak untuk osmoregulasi sehingga metabolisme dalam tubuh udang meningkat. Osmoregulasi pada udang adalah proses penyesuaian keseimbangan antara kandungan ion cairan tubuh udang dengan kandungan ion lingkungannya.


Jika gradient osmotik antara cairan tubuh dengan media lingkungan terlalu tinggi, maka proses fisiologis udang dapat terganggu, bahkan bisa mengalami stres, akibatnya pertumbuhan udang akan melambat dan FCR semakin tinggi.

 

Dengan memahami penyebab-penyebab di atas, petambak dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat untuk memastikan pertumbuhan udang vaname yang optimal.



Baca Juga

384 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page