top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Penurunan Kualitas Air Akibat Penumpukan Sedimen Tambak

Kualitas air menjadi hal yang krusial pada tambak untuk dijaga, karena kualitas air sangat menentukan tingkat kesuksesan dari budidaya udang. Kunci dari menjaga kualitas air ialah dengan melakukan pengawasan secara berkala, sebab penurunan dapat terjadi kapan saja dan dipengaruhi oleh apa saja.



 

Salah satu yang paling berpengaruh terhadap penurunan kualitas air adalah sedimen yang berlebihan di dasar tambak. Selama proses budidaya, tentu banyak komponen-komponen yang dimasukkan ke dalam tambak, baik itu pakan, vitamin dan lain-lain yang diberikan untuk menunjang produktivitas tambak. Sayangnya, komponen-komponen tambahan itu juga menimbulkan zat sisa yang seiring berjalannya waktu akan mengendap di dasar tambak menjadi sedimen.

 

Sedimen yang berlebihan jumlahnya serta tidak diberikan perlakukan khusus justru akan membahayakan udang, sebab sedimen dapat menurunkan kualitas air secara drastis. Beberapa parameter air yang terkena dampak langsung dari sedimen berlebihan adalah:

 

Kecerahan Air

Kecerahan air yang menurun menandakan bahwa semakin banyak partikel yang tersuspensi di dalam air yang artinya semakin banyak pula yang mengendap di dasar tambak. Sebagai petambak, Anda patut mengerti bahwa kecerahan air terbaik untuk tambak dan pembesaran udang ialah antara 20-40 cm dari permukaan air, jika kecerahan air tambak Anda berada di bawah nilai tersebut, maka air tambak sudah masuk dalam kategori sangat keruh.

 

Air tambak yang keruh dapat merugikan, karena dapat menghalangi cahaya matahari masuk ke dalam tambak, sehingga akan mengganggu proses fotosintesis oleh fitoplankton. Akibatnya produksi oksigen akan terganggu. Selain itu, partikel-partikel penyebab keruh air ini juga akan mengotori insang udang dan membuat udang kesulitan bernapas.

 

Oksigen Terlarut

Sedimen tambak yang berlebihan akan memicu perkembangan bakteri yang tinggi. Bakteri-bakteri ini sebagian besar membutuhkan oksigen untuk melakukan dekomposisi bahan organik yang telah mengendap di dasar tambak.

 

Permintaan oksigen yang melonjak, namun disertai dengan gangguan fotosintesis akibat kekeruhan air, maka kadar oksigen yang ada akan semakin menurun. Akibatnya, kebutuhan oksigen udang menjadi tidak tercukupi dengan baik, yang mana kondisi ini bisa membuat udang stres.

 

pH Air

Saat lapisan sedimen di dasar tambak sudah terlalu tebal, maka kondisi ini akan menciptakan zona anaerob yang memicu terbentuknya hidrogen sulfida. Senyawa tersebut termasuk ke dalam golongan asam organik yang dapat menurunkan pH air tambak. Senyawa tersebut juga bersifat toksik bagi udang karena dapat mengganggu pernapasannya. Saat konsentrasi hidrogen sulfida semakin tinggi, maka ia dapat menyebabkan udang mati.

 

Amonia

Tingkat sedimen yang terlalu tinggi dapat mengganggu siklus nitrogen pada tambak. Nitrogen yang tidak terdekomposisi dengan baik akan meningkatkan amonia pada tambak. Amonia dikenal sebagai senyawa berbahaya bagi udang karena dapat membuat udang stres, penyakitan bahkan mati. Karena sifatnya yang beracun dan mematikan, maka kadar monia pada tambak tidak boleh dari 0,1 ppm.

 

Kesimpulan

Kadar sedimen yang terlalu tinggi sangat berbahaya bagi udang, karena dapat langsung membuat kualitas air menurun. Lakukan langkah-langkah pencegahan penumpukan sedimen berlebih dengan cara menerapkan manajemen pakan serta manajemen aerasi yang baik.



Baca Juga

182 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comentarios


bottom of page