top of page
Redaktur: Audri Rianto

Pentingnya Memantau Salinitas Tambak Saat Cuaca Tak Stabil

Keberhasilan budidaya udang sangat tergantung pada kualitas air di dalam tambak. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban petambak untuk menjaga kualitas air selama aktivitas budidaya dilakukan. Ada beberapa parameter air yang perlu dikendalikan, dan salah satunya adalah salinitas.



 

Nilai salinitas yang dianjurkan untuk tambak udang adalah antara 15 hingga 25 ppt (parts per thousand). Dengan bermodalkan angka tersebut sebagai acuan, petambak bisa mengontrol salinitas dengan mudah. Kadar salinitas sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Saat cuaca panas, salinitas akan cenderung meningkat sementara saat hujan, salinitas bisa saja mengalami penurunan.

 

Cuaca Panas

Mengapa panas dapat meningkatkan salinitas air tambak? Jawabannya adalah karena adanya penguapan air yang tinggi. Ketika cuaca panas, air di tambak akan menguap, tetapi kadar garam yang terlarut dalam air tidak turut menguap.

 

Penguapan yang terjadi akan menurunkan volume air, sehingga kadar garam yang ada pada air menjadi lebih pekat. Kepekatan garam yang tinggi ini secara otomatis meningkatkan salinitas air tambak.

 

Hujan

Sementara itu, saat hujan salinitas akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh air hujan yang masuk dan tercampur ke dalam tambak, sehingga sifatnya yang tawar membuat kadar garam pada air tambak mengalami pengenceran.

 

Kedua kondisi ini tentu akan mempengaruhi metabolisme udang jika tidak ditangani secepat mungkin. Saat salinitas meningkat ataupun menurun, keduanya sama-sama dapat membuat udang menjadi stres, pertumbuhan menjadi terganggu dan terhambat, serta yang paling fatal ialah udang bisa mengalami kematian.

 

Pentingnya Kontrol Salinitas

Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan pemantauan dan kontrol salinitas selama proses budidaya dilakukan, sebab selama satu periode budidaya cuaca bisa saja mengalami perubahan yang tak terduga.

 

Untuk memantau kadar salinitas pada tambak, Anda bisa menggunakan alat yang bernama Salinity Refractometer. Kegunaan alat ini ialah untuk mendeteksi kadar salinitas pada air tambak. Anda dapat menggunakan alat ini ketika hujan turun terus-menerus atau saat cuaca sedang panas selama beberapa hari.

 

Selanjutnya, apabila kadar salinitas dirasa mengalami perubahan, maka Anda dapat memberikan perlakuan yang diperlukan untuk mengembalikan kadar salinitas ke keadaan normalnya. Saat salinitas turun yang diakibatkan oleh hujan dengan intensitas tinggi, maka langkah yang bisa Anda lakukan untuk menaikkan kembali salinitas air ialah:

 

Membuang Air Hujan

Buang air hujan yang tercampur dengan air tambak. Umumnya, air hujan akan berada di permukaan tambak karena air hujan dan air tambak memiliki perbedaan massa jenis. Pembuangan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan pompa air.

 

Dalam membuang air permukaan ini, patokannya adalah tinggi permukaan air sebelumnya. Buang saja air permukaan sampai tinggi air kembali ke tinggi semula (sebelum terkena hujan).

 

Menambahkan Air Laut

Jika pembuangan air permukaan sudah dilakukan namun salinitas masih rendah, maka cara kedua yang dapat dilakukan ialah menambahkan air laut ke dalam tambak. Tambahkan air laut sambil dilakukan pemantauan salinitas.

 

Apabila salinitas sudah berada pada kadar optimal, maka penambahan air laut dapat dihentikan. Perlu diingat bahwa sebelum air laut ditambahkan ke dalam tambak, sebaiknya dilakukan sterilisasi terlebih dahulu demi mencegah patogen penyakit ikut masuk ke dalam tambak.

 

Begitupun sebaliknya, saat cuaca sedang panas ekstrem yang membuat kadar salinitas meningkat drastis, maka langkah yang bisa Anda lakukan adalah:

 

Menambahkan Air Tawar

Saat air tambak menguap, salinitas akan semakin pekat. Untuk membuatnya kembali normal, maka Anda harus melakukan pengenceran salinitas dengan cara menambahkan air tawar ke dalam tambak. Pastikan bahwa air tawar yang akan ditambahkan dalam keadaan bersih dan steril, sehingga tidak memiliki risiko kontaminasi patogen penyakit.

 

Penambahan air tawar dilakukan secara perlahan sambil dilakukan pemantauan salinitas. Apabila salinitas sudah kembali ke keadaan optimalnya, maka penambahan air tawar dapat dihentikan.

 


Baca Juga

 

1.844 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Komentar


bottom of page