Pertumbuhan plankton merupakan sesuatu yang umum terjadi pada tambak udang. Plankton merupakan kelompok organisme yang ada di dalam air dan memiliki peran penting dalam ekosistem tambak udang.
Sumber: istockphoto.com
Pada tambak, plankton yang tumbuh terbagi menjadi dua, yaitu fitoplankton dan zooplankton. Keduanya sama-sama memiliki peran penting bagi produktivitas tambak. Dalam melakukan aktivitasnya, baik fitoplankton maupun zooplankton memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi oksigen di tambak. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai pengaruh aktivitas plankton terhadap produksi oksigen di tambak.
Fotosintesis Fitoplankton
Sama seperti tumbuhan pada umumnya, fitoplankton yang merupakan tumbuhan mikroskopis juga melakukan fotosintesis. Pada proses ini, mereka menggunakan sinar matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi oksigen dan glukosa.
Oksigen yang dihasilkan secara langsung akan dilepaskan ke dalam air tambak untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut. Dengan kata lain, kadar oksigen terlarut pada air tambak akan berada pada puncaknya saat siang hari.
Respirasi Plankton
Selain melakukan fotosintesis pada siang hari, fitoplankton juga melakukan respirasi pada malam hari. Mereka mengonsumsi oksigen untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk fotosintesis berikutnya. Pada malam hari atau saat tidak ada cahaya matahari, fitoplankton dan zooplankton mengonsumsi oksigen, yang dapat mengurangi kadar oksigen terlarut di tambak.
Kita akan mengira bahwa aktivitas respirasi plankton ini akan memicu terjadinya fluktuasi oksigen, sayangnya anggapan tersebut tidak benar. Aktivitas fotosintesis dan respirasi plankton malah akan menciptakan keseimbangan oksigen di tambak.
Pada siang hari, fotosintesis oleh fitoplankton menghasilkan oksigen dalam jumlah besar, sementara pada malam hari, respirasi plankton mengurangi kadar oksigen demi untuk menghasilkan energi untuk hidup dan melakukan aktivitas fotosintesis di keesokan harinya.
Pertumbuhan Berlebih Plankton Tambak
Dalam kondisi tertentu, tambak dapat mengalami peningkatan jumlah plankton yang berlebihan. Jika pertumbuhan plankton tidak terkendali, mereka dapat menyebabkan masalah kualitas air di tambak udang. Pertumbuhan plankton yang berlebihan akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen tambak, sehingga dapat memicu penurunan oksigen terlarut di air (hipoksia) yang berdampak pada penurunan parameter air lainnya.
Untuk mengatasi hal ini, petambak harus melakukan pengelolaan kualitas air yang baik demi menjaga keseimbangan oksigen di tambak. Langkah-langkah yang harus dilakukan termasuk mengontrol kepadatan plankton pada tambak, memastikan adanya sirkulasi air yang baik untuk mencegah penurunan oksigen terlarut yang berlebihan, serta perlu dilakukan pemantauan secara rutin demi mencegah penurunan oksigen terjadi lagi di kemudian hari.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa keberadaan plankton pada tambak sangat mempengaruhi kestabilan oksigen terlarut. Namun, plankton tetap harus dipantau pertumbuhannya. Jangan sampai ia tumbuh secara berlebihan.
Dengan memahami pengaruh aktivitas plankton terhadap produksi oksigen di tambak, petani udang dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola kualitas air dan memastikan kondisi yang optimal untuk pertumbuhan udang.
Baca Juga
Comments