Permintaan pasar akan udang tidak ada hentinya, baik itu pasar global maupun domestik. Maka dari itu, usaha budidaya udang bisa dikatakan sebagai usaha yang tidak ada matinya, karena memiliki potensi besar dalam memenuhi permintaan pasar.
Sumber: binhminhbba.com
Meski demikian, usaha budidaya udang juga memiliki tantangan tersendiri, salah satu tantangan utamanya adalah menjaga kesehatan dan kualitas air tambak yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil produksi udang. Penggunaan probiotik dalam tambak udang telah terbukti menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi tantangan ini dan meningkatkan produktivitas.
Apa Itu Probiotik?
Secara garis besar, probiotik merupakan kelompok mikroorganisme hidup yang diaplikasikan secara langsung pada organisme yang lebih besar dengan tujuan untuk memberikan manfaat kesehatan. Dalam dunia budidaya udang, penggunaan probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan mikroba dalam ekosistem air. Mereka bekerja dengan cara meningkatkan kualitas air dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen, yang mana kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dengan kesehatan udang.
Manfaat Probiotik dalam Tambak Udang
1. Peningkatan Kualitas Air: Probiotik membantu menguraikan bahan organik dan limbah yang ada di dalam tambak. Seperti yang kita ketahui bahwa bahan organik berlebih yang ada pada tambak dapat menurunkan kualitas air dengan cara memproduksi zat berbahaya, seperti amonia, nitrit, nitrat dan hidrogen sulfida. Dengan pengaplikasian probiotik pada tambak, maka semua zat tersebut dapat dikurangi sehingga tidak bisa meracuni udang.
2. Kesehatan Udang: Probiotik dapat meningkatkan imunitas udang dengan cara mengurangi prevalensi penyakit. Udang yang sehat dapat tumbuh lebih cepat dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi, sehingga terhindar dari musibah kematian massal.
3. Efisiensi Pakan: Probiotik juga menyehatkan organ pencernaan udang. Dengan demikian, probiotik membantu dalam penyerapan nutrisi yang lebih baik dari pakan yang diberikan. Pakan tidak akan terbuang, biomassa udang akan meningkat serta biaya operasional dari pakan juga dapat dikurangi.
4. Lingkungan yang Lebih Bersih: Sifat pengurai yang dimiliki oleh probiotik dapat membantu menjaga kebersihan tambak serta mengurangi kebutuhan dalam penggunaan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan.
Implementasi Probiotik dalam Tambak
1. Pemilihan Probiotik: Banyak probiotik yang beredar di pasaran dari berbagai merk, untuk itu pilihlah produk probiotik yang telah teruji dan memiliki reputasi baik. Pastikan juga probiotik yang digunakan mengandung bakteri seperti Lactobacillus, Bacillus, dan Nitrosomonas.
2. Dosis dan Frekuensi: Gunakanlah probiotk sesuai dengan anjuran produsen, yakni terkait dosis dan waktu penggunaan. Pastikan dosis pengaplikasian sudah sesuai dengan dosis yang dianjurkan serta dilakukan secara bertahap selama siklus budidaya.
3. Monitoring: Pantau kualitas air secara rutin seperti kadar amonia, nitrit, pH, dan oksigen terlarut serta pastikan kadarnya dalam keadaan stabil untuk memastikan probiotik bekerja dengan baik.
4. Manajemen Tambak: Penggunaan probiotik dengan manajemen tambak yang baik harus berjalan beriringan. Manajemen tambak yang baik meliputi pengelolaan dalam pemberian pakan, penggantian air secara rutin, dan kontrol kepadatan udang harus dilakukan dengan baik, barulah penggunaan probiotik dapat berjalan dengan maksimal.
Kesimpulan
Penggunaan probiotik dalam budidaya udang menawarkan berbagai keuntungan yang signifikan, mulai dari peningkatan kualitas air hingga kesehatan udang yang lebih baik. Dengan implementasi yang tepat, probiotik dapat menjadi alat penting dalam mengoptimalkan produksi udang dan menjamin keberlanjutan lingkungan tambak.
Petambak yang ingin meningkatkan hasil produksi dan kualitas produknya sebaiknya mempertimbangkan untuk menggunakan probiotik sebagai bagian dari strategi budidaya mereka. Dengan perawatan yang teliti dan penerapan teknologi probiotik, masa depan budidaya udang yang sukses dan berkelanjutan bisa tercapai.
Baca Juga
Comments