Air keruh sering menjadi masalah utama dalam budidaya tambak intensif. Kondisi ini tidak hanya mengurangi estetika tambak tetapi juga memengaruhi kualitas hidup organisme budidaya seperti udang. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab utama air keruh guna mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat.
Sumber: profeed.co.id
1. Kelebihan Pakan dan Limbah Organik
Salah satu penyebab utama air keruh adalah kelebihan pakan yang tidak dikonsumsi oleh udang. Pakan yang mengendap di dasar tambak akan terurai menjadi limbah organik. Proses dekomposisi ini melepaskan partikel halus ke dalam air dan meningkatkan kadar bahan organik tersuspensi. Akibat dari kondisi ini, air tambak menjadi keruh dan kadar oksigen terlarut akan menurun.
2. Proliferasi Fitoplankton yang Berlebihan
Kondisi tambak dengan kadar nutrien tinggi, seperti nitrogen dan fosfor seringkali memicu ledakan populasi fitoplankton atau dikenal sebagai blooming algae. Walaupun fitoplankton penting sebagai sumber makanan alami, tapi saat jumlahnya sudah berlebihan malah berpotensi menyebabkan air menjadi hijau pekat dan keruh. Selain itu, ketika fitoplankton mati dalam jumlah yang banyak maka saat proses penguraian berlangsung akan menghasilkan racun yang membahayakan udang.
3. Partikel Tanah yang Tersuspensi
Aktivitas seperti pengadukan dasar tambak selama pemberian pakan atau pergerakan udang dapat menyebabkan partikel tanah tersuspensi di air. Tambak dengan dasar yang bertekstur halus seperti lumpur lebih rentan mengalami masalah ini. Partikel tersuspensi ini sulit mengendap, sehingga membuat air tetap keruh dalam waktu yang lama.
4. Kualitas Air Masuk yang Buruk
Pastikan air yang akan digunakan pada tambak merupakan air yang bersih, karena air yang digunakan untuk mengisi tambak sering kali sudah mengandung partikel tersuspensi, bahan organik, atau polutan lainnya. Jika tidak melalui proses penyaringan atau pengolahan, air tersebut akan langsung memengaruhi kejernihan tambak.
5. Aktivitas Mikroorganisme
Mikroorganisme seperti bakteri dan protozoa juga dapat berkontribusi terhadap kekeruhan air pada tambak. Beberapa jenis bakteri dapat memproduksi lendir atau biofilm yang membuat air menjadi keruh, terutama dalam tambak dengan sirkulasi air yang buruk.
Solusi untuk Mengatasi Air Keruh
Setelah mengetahui penyebab utama air keruh, langkah-langkah berikut dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini:
Pengelolaan Pakan yang Efisien
Berikan pakan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan udang. Gunakan pakan berkualitas tinggi yang mudah dicerna untuk mengurangi limbah organik yang berlebihan.
Pengendalian Nutrien
Kurangi kandungan nutrien di tambak dengan cara mengganti air secara teratur, menanam tanaman air, atau menggunakan filter biologis.
Penggunaan Koagulan
Koagulan adalah senyawa kimia yang berfungsi untuk menggabungkan partikel-partikel penyebab kekeruhan dalam air. Koagulan dapat membantu mengendapkan partikel tersuspensi sehingga air menjadi lebih jernih.
Aerasi dan Sirkulasi Air
Aerasi yang baik meningkatkan kadar oksigen terlarut dan membantu mencegah pembentukan lapisan anaerob di dasar tambak. Sistem sirkulasi juga dapat membantu menjaga partikel tetap mengendap.
Penyaringan Air Masuk
Gunakan filter mekanis untuk menyaring air sebelum masuk ke tambak. Hal ini membantu mencegah partikel dan bahan organik masuk.
Pemantauan Kualitas Air
Lakukan pemantauan rutin terhadap parameter kualitas air seperti pH, oksigen terlarut, dan kekeruhan. Pemantauan yang dilakukan secara teratur dan terjadwal akan membantu mendeteksi masalah sejak dini.
Kesimpulan
Air keruh pada tambak intensif merupakan hasil dari kombinasi berbagai faktor, mulai dari aktivitas manusia hingga proses alami dalam ekosistem tambak. Dengan mengenali penyebab utama dan menerapkan langkah mitigasi yang tepat, produktivitas tambak dapat ditingkatkan, sekaligus menjaga kesehatan organisme budidaya.
Baca Juga
Comments