top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Mengenal Sindrom Cangkang Lunak yang Membahayakan Udang

Permasalahan dalam budidaya udang yang sampai saat ini selalu menghantui petambak adalah adanya serangan penyakit. Udang sendiri punya cukup banyak jenis penyakit identik yang siap menyerang kapan saja, namun selama kondisi dan lingkungan tempat ia hidup dalam keadaan kondusif maka penyakit tidak akan datang.



 

Penyakit yang cukup mematikan dan termasuk sering menyerang udang adalah sindrom cangkang lunak. Sindrom cangkang lunak, atau Soft Shell Syndrome (SSS) adalah suatu kondisi yang ditemukan pada udang yang dibudidayakan dalam sistem intensif. SSS ditandai dengan perkembangan cangkang yang tipis dan transparan yang mudah untuk mengelupas. Lantas, apa yang menyebabkan cangkang udang bisa melunak? Berikut ini penjelasannya

 

Penyebab Sindrom Cangkang Lunak

Mirip dengan penyakit lainnya, Soft Shell Syndrome (SSS) adalah suatu kondisi penyakit pada udang yang dipicu oleh berbagai faktor, termasuk stres lingkungan, infeksi bakteri, dan infeksi virus. Polanya tetap sama, yaitu kondisi lingkungan buruk yang kemudian menyebabkan udang stres, selanjutnya saat udang stres maka udang akan lebih mudah terserang oleh penyakit. Beberapa penyakit yang memiliki ciri berupa melunaknya cangkang udang adalah Covert Mortality Disease (CMD), Sindrom Taura, dan Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND).

 

Sindrom cangkang lunak ini banyak menyerang udang pada tambak intensif, yakni padat tebar yang tinggi namun tidak dibarengi dengan kontrol lingkungan yang baik. Salinitas memiliki peran krusial dalam mencegah sindrom ini menyerang udang.

 

Saat salinitas air dalam keadaan rendah, maka konsentrasi garam pada tubuh udang juga mengalami penurunan. Selanjutnya, untuk dapat bertahan dengan keadaan tersebut, tubuh udang bereaksi secara otomatis dengan melunaknya cangkang mereka. Keadaan ini tentu bukanlah keadaan ideal bagi mereka untuk hidup lebih lama.

 

Pemberian pakan juga mempengaruhi proses pengerasan cangkang pada udang. Saat udang kekurangan nutrisi akibat praktik underfeeding, maka tubuh udang tidak bisa melakukan metabolisme dengan baik, sehingga pembentukan cangkang tidak berjalan dengan baik.

 

Gejala Sindrom Cangkang Lunak

Untuk melihat apakah udang yang dibudidaya mengalami sindrom cangkang lunak adalah dengan melihatnya secara langsung, karena tanda-tanda klinis akan terlihat setelah udang dikeluarkan dari air untuk diperiksa atau dinilai.

 

Udang yang terjangkit memiliki cangkang yang tipis dan transparan yang mudah untuk mengelupas. Otot dan organ internal di bawah cangkang tersebut juga tampak memiliki tekstur yang lembut. Ini merupakan penyakit yang cukup berbahaya dan mematikan apabila udang tidak mampu menghasilkan cangkang baru dengan cepat.

 

Gejala SSS antara lain hilangnya cangkang keras, pembengkakan pada tubuh udang, dan perubahan warna. Udang yang terkena sindrom ini juga akan mengalami penurunan bobot tubuh secara signifikan dalam tingkat pertumbuhan yang diamati selama periode budidaya.

 

Dengan memahami sindrom cangkang lunak, petambak dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat untuk memastikan pertumbuhan udang vaname yang optimal.



Baca Juga

308 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page