Kualitas air menjadi kunci dari keberhasilan budidaya udang. Air yang terjaga kualitasnya memungkinkan udang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Selain itu, kualitas air yang terjaga juga akan menghindarkan udang dari infeksi penyakit akibat virus dan bakteri.
Sumber: biorobsolution.com
Indikator kualitas air tambak dapat dilihat secara langsung. Salah satu tanda menurunnya kualitas air ialah munculnya busa pada tambak secara berlebihan. Dalam budidaya udang vaname, fenomena munculnya busa di permukaan air tambak sering kali menjadi topik perbincangan di kalangan petambak. Busa yang terbentuk bisa menjadi indikator berbagai kondisi dalam ekosistem tambak, namun juga dapat menimbulkan risiko jika tidak dikelola dengan baik.
Penyebab Munculnya Busa
Dilansir dari jala.tech, busa di tambak udang vaname umumnya muncul karena aktivitas mikroba dalam proses daur nitrogen yang berasal dari protein pakan dan senyawa lainnya. Proses ini merupakan bagian dari sistem bioflok, yang mengandalkan aktivitas bakteri untuk mengatur materi organik dalam air. Busa yang terbentuk di permukaan air dapat menyerap protein terlarut dan materi organik lain sehingga membantu mengurangi kadar senyawa organik yang terlarut dalam air.
Selain itu, busa juga dapat dijadikan indikator kualitas air dengan melihat warna dan kekeruhannya. Warna busa yang bersih dan tidak terlalu pekat menandakan kualitas air yang baik. Namun, jika busa terlalu banyak dan sudah mencapai tepian atau pojok tambak maka hal ini menandakan aktivitas mikroba yang tinggi. Kondisi tersebut menunjukkan kondisi yang kurang baik jika banyak sisa fitoplankton mati terperangkap di dalamnya.
Bahaya Busa bagi Udang Vaname
Meskipun busa dapat menjadi indikator positif dari aktivitas mikroba yang sehat, keberadaan busa yang berlebihan dapat menimbulkan masalah. Busa yang terlalu banyak dapat menghalangi sinar matahari ke kedalaman air tambak, sehingga mengganggu proses fotosintesis oleh fitoplankton. Ini dapat berdampak pada ketersediaan oksigen dalam air, yang sangat penting bagi kehidupan udang vaname.
Selain itu, busa yang berlebihan juga dapat menangkap fitoplankton mati dan materi organik, yang jika tidak segera dibuang, dapat mempengaruhi kualitas air kolam. Kualitas air yang menurun dapat menyebabkan stres pada udang, yang ditandai dengan penurunan nafsu makan, aktivitas yang lamban, dan peningkatan angka kematian.
Pengelolaan Busa dalam Tambak
Untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh busa, petambak harus melakukan pengelolaan yang tepat. Salah satu caranya adalah dengan menjaga jumlah busa agar tidak terlalu banyak dan memastikan busa tersebar merata di permukaan air, bukan hanya menumpuk di pojok kolam. Penggunaan kincir air dapat membantu dalam menjaga distribusi busa ini.
Pengelolaan busa juga melibatkan pengaturan jumlah probiotik yang ditambahkan ke tambak, serta memperhatikan penggunaan saponin yang dapat membantu pembentukan busa tetapi harus dalam jumlah yang tidak meracuni udang.
Kesimpulan
Busa di tambak udang vaname memiliki peran penting dalam indikasi kualitas air dan aktivitas mikroba. Namun, keberadaannya harus dijaga agar tidak berlebihan untuk menghindari dampak negatif terhadap kesehatan dan pertumbuhan udang vaname. Pengelolaan busa yang baik akan membantu menciptakan lingkungan yang sehat untuk budidaya udang vaname yang sukses.
Baca Juga
Comments