top of page
Redaktur: Audri Rianto

Mencegah Sindrom Cangkang Lunak pada Udang dengan Cermat

Sindrom cangkang lunak, atau Soft Shell Syndrome (SSS), adalah suatu kondisi yang ditemukan pada udang yang dibudidayakan dalam sistem intensif. SSS ditandai dengan perkembangan cangkang udang yang tipis dan transparan yang mudah untuk mengelupas



 

Kasus ini sering kali menyebabkan udang mati, sehingga menurunkan tingkat produktifitas tambak. Maka dari itu, petambak harus mengerti cara mencegahnya. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah sindrom cangkang lunak pada udang vaname.

 

Meningkatkan Salinitas Air

Salinitas air yang rendah sering menjadi penyebab utama dari SSS. Oleh karena itu, petambak perlu memastikan bahwa salinitas air tambak berada dalam rentang yang ideal untuk pertumbuhan udang. Untuk budidaya udang vaname, salinitas air yang ideal berkisar antara 12-20 ppt. Jika salinitas melebihi rentang ini, udang akan mengalami kesulitan untuk bertahan hidup.

 

Untuk mengontrol nilai salinitas, petambak dapat menggunakan alat Salinity Refraktometer. Selanjutnya, jika diketahui salinitas tambak mengalami penurunan, maka petambak dapat menambahkan air laut ke dalam tambak. Air laut diketahui mengandung garam alami yang dapat menaikkan salinitas tambak dengan cepat.

 

Sebaliknya, apabila salinitas mengalami peningkatan, maka petambak dapat menambahkan air tawar ke dalam tambak hingga kadar salinitas kembali normal.

 

Menggunakan Antivirus dan Antibiotik

Sindrom cangkang lunak pada udang dapat terjadi karena adanya serangan virus dan bakteri. Untuk mengatasi hal ini, petambak bisa menggunakan produk anti virus atau antibiotik yang dijual di pasaran.

 

Namun, petambak harus menggunakan produk yang benar-benar aman dan tidak menimbulkan residu pada udang. Sebab, mulai tahun 2019 USDA CES selaku badan pengawas obat dan makanan AS telah melarang antibiotik yang mengandung senyawa Chloramphenicol.

 

Senyawa ini termasuk ke dalam obat keras dan dapat meninggalkan residu pada daging udang. Jika udang dengan residu senyawa ini dikonsumsi oleh manusia, maka akan menimbulkan efek negatif.

 

Praktik Pengelolaan Terbaik

Untuk mencegah terjadinya sindrom cangkang lunak pada budidaya udang vaname, petambak hanya perlu melakukan praktik pengolaan terbaik. Praktik yang dimaksud ialah manajemen pakan yang baik, pastikan pakan mengandung nutrisi dan mineral yang cukup serta pemberian harus sesuai dengan kebutuhan udang, jangan sampai terjadi underfeeding yang dapat mengganggu pembentukan cangkang pada udang.

 

Penanganan stres juga harus dilakukan dengan baik, karena jika udang mengalami stres, ia akan dengan mudah terserang oleh patogen penyakit yang bisa saja membuat cangkangnya melunak tidak normal, dan yang terakhir adalah melakukan pengendalian hama dan penyakit, dengan cara menjaga tambak tetap dalam keadaan optimal.

 

Penerapan Biosekuriti yang Tepat

Penerapan biosekuriti yang tepat juga dapat membantu mencegah terjadinya SSS. Langkah ini melibatkan pencegahan dan penanggulangan penyakit, serta pengelolaan lingkungan dan sumber daya. Anda dapat membaca artikel di sini untuk penjelasan lebih lengkap mengenai penerapan biosekuriti pada budidaya udang vaname.

 

Dengan menerapkan cara-cara di atas, petambak dapat mencegah terjadinya sindrom cangkang lunak dan meningkatkan efisiensi budidaya udang.



Baca Juga

338 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page