Lika-liku Ekspor Udang Indonesia Usai Diterpa Anti-Dumping AS
- Redaktur: Audri Rianto
- 3 hari yang lalu
- 2 menit membaca
Diperbarui: 2 hari yang lalu
Perikanan Indonesia sempat mengalami tuduhan dumping oleh AS pada 2023, hingga akhirnya pemberlakuan tarif anti-dumping juga terjadi pada 2024. Hal ini tentu menjadi tantangan yang cukup berat bagi Indonesia, sebab dengan adanya tarif anti-dumping ini harga udang Indonesia akan mengalami peningkatan harga di pasar internasional, dampaknya udang Indonesia akan kesulitan untuk bersaing dengan produk udang domestik maupun udang dari negara lain.

Sumber: inews.co.id
Tarif anti-dumping untuk produk udang Indonesia awalnya adalah 6,3%, tetapi setelah negosiasi, Indonesia berhasil mendorong AS menurunkannya menjadi 3,9%. Walaupun tarif yang diberlakukan sudah dipangkas, tetap saja hal tersebut memiliki efek yang signifikan terhadap industri ekspor udang Indonesia. Beberapa hal yang terjadi setelah pemberlakuan tarif anti-dumping oleh AS adalah:
Ekspor Udang Mengalami Penurunan
Imbas dari pemberlakuan tarif anti-dumping oleh AS membuat eksportir udang Indonesia menurunkan jumlah udang yang diekspor ke AS. Kita tahu bahwa AS merupakan salah satu tujuan utama dan terbesar dari ekspor udang Indonesia, dengan menurunnya jumlah udang yang diekspor ke sana tentu akan membuat jumlah total udang yang diekspor keseluruhan akan ikut turun.
Pada kuartal ketiga tahun 2024, ekspor udang Indonesia secara keseluruhan hanya mencapai US$1,19 miliar atau turun sebesar 8,1% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, dan AS menjadi negara dengan persentasi penurunan tertinggi, yaitu 9,1%.
Indonesia Coba Buka Peluang Pasar Baru
Penurunan ekspor yang cukup besar pada pasar AS membuat pemerintah Indonesia mencoba untuk membuka peluang pasar baru. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan akan fokus untuk meningkatkan ekspor di pasar lain, yaitu Jepang, Australia dan Korea Selatan. Perluasan pasar ini tidak hanya fokus untuk kegiatan ekspor saja, tapi juga disertai dengan kegiatan modeling untuk mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas udang ekspor Indonesia.
Ekspor Udang Indonesia Meningkat Perlahan
Tarif anti-dumping yang diberikan oleh AS masih berlaku hingga tahun 2025, namun yang mengejutkan ialah ekspor udang Indonesia ke AS malah mengalami peningkatan di awal tahun 2025. Ekspor udang Indonesia ke AS melambung cukup tinggi, naik sebesar 24% atau 11,1 ribu ton dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Ini tentu menjadi pertanda positif bahwa daya saing udang Indonesia tetap kuat meskipun menghadapi hambatan berupa tarif anti-dumping.
Meningkatnya jumlah ekspor udang Indonesia ini tentu tidak jauh dari peran pemerintah yang telah berhasil melakukan negosiasi dengan pemerintah AS dalam menurunkan tarif anti-dumping yang awalnya sebesar 6,3% menjadi 3,9%. Faktor inilah yang selanjutnya mendorong peningkatan daya saing udang Indonesia di pasar Amerika Serikat.
Pemerintah Indonesia juga terus bernegosiasi dengan pemerintah AS untuk meminta peninjauan ulang atas tarif anti-dumping yang masih diterapkan. Indonesia menargetkan pengajuan review pada Mei 2025 dengan harapan tarif tersebut bisa diturunkan lagi atau dihapuskan.
Baca Juga
Kommentare