top of page
Redaktur: Audri Rianto

Ini yang Akan Terjadi pada Udang Saat Mengalami Hipoksia

Dalam budidaya udang, banyak hal yang harus dihindari, salah satunya ialah penurunan kadar oksigen terlarut secara ekstrem. Kadar oksigen yang turun hingga di bawah 2 ppm merupakan kondisi ekstrem yang membahayakan udang. Tambak dengan kondisi seperti itu disebut dengan hipoksia.



 

Penyebab hipoksia sangat beragam, bisa dikarenakan padat tebar yang terlalu tinggi, minimnya aerasi, kualitas air yang memburuk dalam jangka waktu yang lama, dan yang paling sering adalah blooming alga.

 

Hipoksia memberikan efek negatif terhadap siklus hidup udang. Sebagai gambarannya, artikel ini akan menjelaskan sedikit mengenai apa yang akan dialami oleh udang saat ia mengalami hipoksia.

 

Dampak Hipoksia pada Udang 

  • Kesulitan Bernapas: Hal pertama yang akan terjadi pada udang yang mengalami hipoksia ialah udang menjadi kesulitan bernapas karena kadar oksigen yang terlalu rendah. Saat udang tidak bisa bernapas dengan baik, maka efeknya adalah udang menjadi lemas dan malas bergerak. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena akan mengakibatkan kematian udang secara serempak.

 

  • Gangguan Nafsu Makan: Udang yang mengalami hipoksia cenderung mengalami gangguan nafsu makan, lebih tepatnya nafsu makannya menurun. Udang menjadi malas bergerak termasuk untuk makan karena kekurangan oksigen. Dampak dari berkurangnya nafsu makan udang ini membuatnya  kurang gizi, terlihat lebih kurus, serta ukurannya menjadi kecil, karena terjadi penurunan berat badan secara signifikan.

 

  • Penurunan Pertumbuhan: Tidak hanya nafsu makannya yang berkurang, hipoksia juga menurunkan metabolisme udang, yang kemudian berdampak pada pertumbuhannya. Udang akan sulit untuk tumbuh dan berkembang karena metabolismenya tidak berjalan dengan maksimal ketika kekurangan oksigen. Akhirnya, udang tidak bisa mencapai ukuran optimalnya saat dipanen, dan itu akan berdampak terhadap harga jualnya.

 

  • Molting Tidak Teratur: Udang akan melewati masa molting pada siklus hidupnya,  yakni pergantian cangkang lama dengan cangkang baru yang menyesuaikan dengan bentuk tubuhnya yang semakin besar. Sayangnya, saat udang kekurangan oksigen, proses molting pada udang juga akan mengalami gangguan. Stres yang diakibatkan hipoksia membuat udang kesulitan untuk membentuk cangkang baru, sehingga molting tidak berjalan dengan baik. Efeknya udang akan mengalami sindrom cangkang lunak yang membuatnya tidak terlindungi dengan baik dan membuat udang kebanyakan akan mati.

 

  • Daya Imun Rendah: Udang yang mengalami hipoksia sudah pasti akan memiliki daya imun yang rendah, sehingga lebih rentan terhadap serang patogen penyakit seperti virus dan bakteri. Ketika udang terkena penyakit, biasanya akan terjadi peningkatan jumlah kematian, yang pada akhirnya akan menyebabkan penurunan produktivitas tambak secara keseluruhan.

 

Kesimpulan

Hipoksia adalah kondisi yang sangat berbahaya bagi tambak udang dan dapat menyebabkan berbagai masalah serius seperti kesulitan bernapas, gangguan nafsu makan, penurunan pertumbuhan, molting tidak teratur, dan daya imun rendah. Penting bagi petambak untuk menerapkan manajemen yang efektif untuk mengurangi risiko hipoksia dan menjaga produktivitas tambak udang tetap optimal.



Baca Juga

1 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comentários


bottom of page