top of page
Redaktur: Audri Rianto

Hubungan Antara Warna Air dan Produktivitas Tambak

Kualitas air merupakan syarat utama untuk mendapatkan tambak dengan produktivitas yang tinggi. Untuk mengetahui kualitas air yang baik bisa dilihat secara langsung dari warnanya, seperti warna hijau muda atau cokelat muda yang menandakan tambak memiliki kualitas air yang baik.


 

Lantas, apakah ada hubungannya antara warna air dengan produktivitas tambak? Tentu saja ada. Nah, pada artikel ini kami akan menjelaskan sedikit mengenai hubungan antara warna air dan produktivitas tambak.

 

Warna Air Tambak Terbaik

Sudah kita singgung sedikit mengenai warna air yang paling bagus untuk tambak. Setidaknya, terdapat dua warna air tambak yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan udang, di antaranya adalah:

 

  • Hijau Muda atau Hijau Daun Muda

Air tambak yang berwarna hijau muda atau hijau daun muda sangat bermanfaat bagi tambak, karena mengandung plankton dari jenis Chlorophyta, seperti Chorella sp., Scenedesmus sp., Oasystis sp., dan Chiamydomnas sp.


Plankton-plankton ini berfungsi dalam menyediakan oksigen di air tambak dan mempertahankan kualitas air agar tetap stabil. Air tambak dengan warna tersebut memiliki kecerahan sekitar 35 cm, yang menunjukkan bahwa tingkat kecerahan berada pada kondisi optimal.


  • Cokelat Muda

Sama halnya dengan warna hijau muda, tambak dengan air yang berwarna cokelat muda juga termasuk ke dalam kategori tambak yang sehat. Plankton dari jenis Diatomae adalah plankton yang paling banyak berada pada air berwarna cokelat muda.


Plankton ini dikenal sebagai plankton yang baik serta memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem tambak dengan menyediakan oksigen serta nutrisi tambahan bagi udang. Air tambak berwarna cokelat muda ini juga memiliki tingkat kecerahan optimal 35 cm, sama dengan yang dimiliki oleh air tambak berwarna hijau muda.

 

Warna Air dan Produktivitas Tambak

Dari penjelasan di atas, bisa kita tarik satu poin penting bahwa kedua warna air tambak, baik hijau muda maupun cokelat muda, keduanya sama-sama mengandung fitoplankton baik yang dapat menyuplai oksigen terlarut untuk tambak serta memberikan nutrisi tambahan untuk udang. Lantas, apa pengaruhnya terhadap produktivitas tambak?

 

Kita tahu bahwa tambak memerlukan suplai oksigen yang stabil dan optimal demi menunjang pertumbuhan dan perkembangan udang serta menjaga ekosistem tambak tetap seimbang. Oksigen tambak yang tercukupi memungkinkan untuk tambak melakukan dekomposisi bahan organik dengan sempurna.

 

Salah satu proses dekomposisi ini adalah siklus nitrogen pada tambak, yang mengubah amonia menjadi nitrit, nitrat dan terakhir gas nitrogen bebas, sehingga kadar amonia, nitrit dan nitrat pada tambak tidak menjadi tinggi. Proses konversi amonia ini dilakukan oleh bakteri yang membutuhkan oksigen untuk bekerja dengan maksimal.

 

Oksigen yang dihasilkan oleh fitoplankton juga dapat memenuhi kebutuhan setiap bagian tambak, termasuk pada bagian dasarnya. Kita tahu bahwa bagian dasar tambak seringkali tidak mendapat suplai oksigen yang cukup sehingga menyebabkan kondisi anaerobik. Kondisi ini memungkinkan bakteri pereduksi sulfat tumbuh dan kemudian mencemari tambak dengan memproduksi hidrogen sulfida.

 

Tambak dengan suplai oksigen yang cukup akan terhindar dari kondisi anaerobik di dasarnya, sehingga bakteri pereduksi sulfat tidak dapat muncul dan memproduksi hidrogen sulfida. Selanjutnya, proses dekomposisi bahan organik akan berjalan dengan maksimal, terutama pada siklus nitrogen.

 

Saat siklus nitrogen berjalan dengan baik, maka kadar amonia, nitrit dan nitrat pada tambak tidak akan mengalami kenaikan. Dengan demikian, udang dapat hidup dengan baik, pertumbuhan dan perkembangannya akan berjalan dengan normal hingga masa panen tiba.



Baca Juga

348 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

コメント


bottom of page