top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Warna Air Tambak

Usaha tambak udang merupakan sebuah lingkungan kompleks dengan berbagai kehidupan di dalamnya. Menjaga lingkungan tambak tetap kondusif sangat penting untuk dilakukan agar produktivitas tambak tetap stabil.



 

Indikator yang paling mudah untuk melihat apakah lingkungan tambak dalam keadaan sehat atau tidak ialah dari warna airnya. Tambak dengan warna air yang cerah seperti hijau muda atau cokelat muda menandakan bahwa tambak berada dalam kondisi yang sehat dan baik untuk udang.

 

Namun, saat air tambak menunjukkan warna yang lebih gelap, seperti hijau tua, cokelat tua, cokelat kemerahan, maka tambak dalam keadaan tidak baik. Warna air tambak yang berubah-ubah dapat terjadi karena adanya pengaruh dari beberapa faktor, di antaranya:

 

Mikroorganisme

Keberadaan suatu mikroorganisme seperti fitoplankton dan zooplankton dalam jumlah banyak sangat mempengaruhi warna air. Contohnya, fitoplankton jenis Chlorophyta dengan kandungan klorofilnya yang dapat memberikan warna hijau pada air. Saat keberadaan fitoplankton masih dalam jumlah yang wajar, maka hal tersebut tergolong cukup baik bagi tambak, namun ketika jumlahnya sudah berlebihan, maka dapat mengganggu ekosistem tambak dan harus dilakukan pengendalian.


Zat Terlarut

Pada budidaya udang, banyak jenis zat yang dimasukkan ke dalam tambak, seperti pakan, probiotik, vitamin dan lain sebagainya. Zat-zat tersebut pasti mengandung mineral dan bahan organik yang kemudian larut dalam air. Saat zat tersebut larut di dalam air, maka hal tersebut juga dapat mempengaruhi warna. Misalnya, kandungan zat besi yang tinggi dapat memberikan warna cokelat kemerahan pada air.


Partikel Tersuspensi

Selain zat terlarut, ada partikel-partikel tersuspensi dalam air seperti lumpur, kotoran udang, sisa mikroorganisme yang mati dan sedimen dapat membuat air menjadi keruh dan mempengaruhi warnanya. Air dengan partikel tersuspensi akan terlihat lebih gelap dengan tingkat kecerahan air yang rendah. Kondisi ini sangat berbahaya bagi udang, karena dapat merusak organ pernapasan udang.


Dekomposisi Bahan Organik

Bahan organik yang menumpuk di dasar tambak akan mengalami dekomposisi. Proses ini memiliki fungsi yang baik bagi tambak, yakni mengubah senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana agar dapat dimanfaatkan langsung oleh organisme tambak. Selama proses berlangsung, dekomposisi ini tak jarang akan menghasilkan zat-zat yang mempengaruhi warna air tambak.

 

Warna Air Tambak yang Baik

Pada usaha budidaya udang, petambak harus mengetahui warna air yang paling baik untuk tambak, karena warna ini sangat kaya akan fitoplankton baik yang dapat memberikan nutrisi dan oksigen terlarut secara bersamaan pada tambak. Warna yang dimaksud mencakup hijau muda dan cokelat muda dengan tingkat kecerahan air berkisar antara 25 hingga 40 cm.

 

Kesimpulan

Memantau dan mengelola faktor-faktor yang telah disebutkan sangat penting untuk menjaga kualitas air tambak, agar kesehatan udang yang dibudidayakan tetap optimal hingga panen tiba. Sebagai petambak, sudah seharusnya memantau warna air tambak dan melakukan pengecekan secara rutin untuk memastikan kondisi lingkungan yang optimal bagi udang.



Baca Juga

79 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comentarios


bottom of page