top of page
Redaktur: Audri Rianto

Dampak TDS yang Tidak Terkontrol Terhadap Kesehatan Udang

Total Dissolved Solids (TDS) atau jumlah total padatan terlarut adalah parameter kualitas air yang penting dalam budidaya udang. TDS mencakup kandungan mineral, garam, dan bahan organik yang terlarut dalam air. Pengelolaan TDS yang tidak tepat dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan udang, produktivitas tambak, dan kelestarian lingkungan sekitar.



 

TDS juga bisa dikatakan sebagai indikator dari konsentrasi partikel terlarut dalam air yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Partikel ini mencakup berbagai unsur seperti kalsium, magnesium, natrium, karbonat, dan bahan organik lainnya. Dalam budidaya udang, kadar TDS yang optimal diperlukan untuk:

  • Menjaga keseimbangan osmoregulasi udang,

  • Mendukung pertumbuhan dan reproduksi,

  • Mengurangi risiko penyakit akibat stres lingkungan.

 

Kadar TDS yang ideal biasanya berkisar antara 300-600 ppm, tergantung pada jenis tambak dan spesies udang yang dibudidayakan. Penyimpangan dari rentang ini dapat menyebabkan masalah serius.

 

Dampak TDS yang Tidak Terkontrol

Kadar TDS harus senantiasa dikontrol, karena jika konsentrasinya pada tambak sudah dalam tingkat yang berlebihan, tentu akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan udang dan produktivitas tambak. Berikut ini beberapa gambaran terkait dengan dampak dari TDS yang tidak terkontrol dengan baik.

 

  1. Stres Osmotik pada Udang 

    Kadar TDS yang terlalu tinggi atau rendah dapat mengganggu osmoregulasi, yaitu kemampuan udang untuk mengatur keseimbangan cairan dan ion dalam tubuhnya. Stres osmotik dapat menyebabkan penurunan nafsu makan, pertumbuhan melambat serta meningkatkan kerentanan terhadap infeksi penyakit.

 

  1. Peningkatan Risiko Penyakit 

    Air dengan TDS tinggi cenderung mengandung bahan organik berlebih, yang dapat menjadi media pertumbuhan bagi patogen seperti bakteri Vibrio spp. atau parasit. Sebaliknya, kadar TDS yang terlalu rendah dapat melemahkan sistem imun udang.

 

  1. Gangguan Pertumbuhan dan Mortalitas 

    Ketidakseimbangan TDS dapat memengaruhi kualitas molting (pergantian kulit) udang. Proses molting yang tidak sempurna sering kali berujung pada kematian massal di tambak.

 

  1. Kerusakan Ekosistem Tambak 

    Kadar TDS yang tinggi akibat akumulasi limbah atau penggunaan pupuk dan pakan yang berlebihan dapat menyebabkan eutrofikasi. Fenomena ini ditandai dengan ledakan pertumbuhan alga yang mengurangi kadar oksigen terlarut di air, sehingga menciptakan kondisi hipoksia.

 

Penyebab TDS Tidak Terkontrol

Tingkat TDS (Total Dissolved Solids) pada tambak dapat menjadi tidak terkendali karena berbagai faktor, di antaranya:

  1. Kualitas Air Sumber

    Air yang digunakan sebagai sumber tambak mungkin mengandung TDS yang tinggi, seperti mineral, garam, atau zat kimia lain yang terlarut.

 

  1. Penguapan Air

    Penguapan yang tinggi, terutama di daerah dengan cuaca panas, dapat meningkatkan konsentrasi TDS karena volume air berkurang sementara zat terlarut tetap.

 

  1. Pemberian Pakan Berlebih

    Sisa pakan yang tidak termakan akan terurai dan melepaskan zat-zat terlarut ke dalam air, sehingga meningkatkan kadar TDS.

 

  1. Penumpukan Limbah

    Limbah organik dari organisme tambak, seperti kotoran ikan atau udang, dapat meningkatkan kandungan TDS jika tidak dikelola dengan baik.

 

  1. Penggunaan Bahan Kimia

    Penggunaan pupuk, antibiotik, atau bahan kimia lain dalam pengelolaan tambak dapat menambah kandungan TDS secara signifikan.

 

  1. Sirkulasi Air yang Tidak Optimal

    Kurangnya pergantian atau sirkulasi air dapat menyebabkan penumpukan zat terlarut, meningkatkan konsentrasi TDS.

 

Kesimpulan

TDS adalah parameter yang harus dikelola dengan baik dalam budidaya udang. Kadar TDS yang tidak terkontrol dapat menyebabkan stres, penyakit, hingga kematian udang secara massal, serta merusak ekosistem tambak. Dengan pemantauan yang rutin, manajemen air yang baik, dan penerapan teknologi yang tepat, dampak negatif TDS yang tidak terkendali dapat diminimalkan, sehingga keberlanjutan tambak udang dapat terjaga.



Baca Juga

 

4 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page