top of page
Redaktur: Audri Rianto

Dampak Hipoksia Terhadap Produktivitas Tambak

Hipoksia merupakan suatu kondisi di mana kadar oksigen terlarut pada tambak kurang dari 2 ppm, artinya kondisi tersebut menandakan bahwa tambak sedang mengalami kekurangan oksigen yang ekstrem.



 

Kekurangan oksigen merupakan kondisi yang tidak menguntungkan untuk budidaya udang, karena untuk dapat tumbuh dengan baik, udang membutuhkan kadar oksigen terlarut berada pada kisaran 4-5 ppm. Dengan demikian, hipoksia akan berdampak langsung terhadap produktivitas tambak. Beberapa hal ini yang akan terjadi pada udang saat tambak mengalami hipoksia yang berdampak langsung terhadap produktivitas tambak.

 

Udang Sulit Bernapas

Bernapas adalah kebutuhan dasar bagi semua makhluk hidup, termasuk udang yang dibudidayakan di tambak. Saat oksigen terlarut pada tambak tidak terpenuhi dengan baik, maka udang menjadi kesulitan bernapas. Efek yang ditimbulkan adalah udang akan menjadi lemas dan malas bergerak. Bahkan, saat kondisi ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama, udang bisa mengalami kematian secara serempak.

 

Gangguan Nafsu Makan

Udang yang mengalami hipoksia cenderung mengalami gangguan nafsu makan, karena kondisi kekurangan oksigen membuat udang menjadi malas bergerak termasuk untuk makan. Efek dari penurunan nafsu makan ini ialah udang menjadi kurang gizi, ukurannya menjadi kecil dan juga terlihat kurus karena terjadi penurunan berat badan.


Penurunan Pertumbuhan Udang

Gangguan nafsu makan yang terjadi karena hipoksia membuat udang tidak dapat menyerap nutrisi yang ada pada pakan dengan baik, metabolisme menjadi terganggu, sehingga bisa dikatakan bahwa hipoksia juga membuat udang menjadi sulit untuk tumbuh dan berkembang. Kondisi ini sangat berhubungan langsung terhadap produktivitas tambak, karena tambak tidak akan menghasilkan udang dengan ukuran optimalnya pada saat panen.


Molting Tidak Teratur

Dampak lain dari tidak terpenuhinya kebutuhan oksigen ialah udang akan melakukan molting yang tidak teratur. Molting ialah proses pelepasan cangkang pada udang untuk diganti dengan cangkang yang baru, yang mana proses ini termasuk ke dalam siklus hidupnya.


Namun, saat molting terjadi karena tingkat stres yang tinggi, seringkali proses tersebut tidak berjalan dengan baik. Kebanyakan udang akan mati karena gagal melakukan pertumbuhan cangkang baru yang membuat udang tidak terlindungi dengan baik.


Daya Imun Rendah

Udang yang mengalami hipoksia sudah pasti akan memiliki daya imun yang rendah, dampaknya ialah udang menjadi lebih mudah terserang penyakit baik dari virus maupun bakteri. Saat udang terserang penyakit, biasanya akan terjadi peningkatan angka kematian dan hal itu tentu akan mengakibatkan penurunan produktivitas tambak secara keseluruhan.


Dengan memahami dampak-dampak tersebut, petambak dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mengatasi hipoksia dan menjaga produktivitas tambak udang tetap optimal.

 

Langkah pencegahan yang paling tepat yang dapat dilakukan oleh petambak adalah dengan memastikan aerasi pada tambak memadai. Maksud dari memadai ialah aerasi yang dilakukan dapat menyuplai oksigen secara merata tanpa menyisakan satupun titik mati.


Aerasi yang memadai dapat dicapai dengan menggunakan kincir air dengan kekuatan dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan biomassa pada kolam tambak.



Baca Juga

226 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page