Darah udang, seperti darah pada hewan lainnya, yaitu berfungsi untuk mengangkut oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Namun, yang menarik dari darah udang adalah warnanya tidaklah merah, melainkan berwarna biru. Ternyata, proses di balik pembentukan warna biru pada darah udang ini berkaitan dengan jenis molekul yang digunakan untuk mengangkut oksigen.

Sumber: undercurrentnews.com
Pada manusia dan sebagian besar vertebrata lainnya, darah berwarna merah karena adanya hemoglobin, sebuah protein yang mengikat oksigen dan berwarna merah ketika teroksidasi. Namun, udang dan beberapa hewan laut lainnya memiliki molekul yang berbeda, yaitu hemolimfa yang mengandung hemocyanin sebagai pengangkut oksigen. Hemocyanin adalah protein yang mengandung tembaga, bukan zat besi seperti pada hemoglobin.
Proses Kerja Hemocyanin
Hemocyanin bekerja dengan cara yang serupa dengan hemoglobin, yakni mengikat oksigen dan mengangkutnya ke seluruh tubuh udang. Namun, perbedaan utama terletak pada struktur kimianya. Hemocyanin mengandung atom tembaga yang ketika terikat dengan oksigen, berubah warna menjadi biru. Proses ini berbeda dengan hemoglobin, di mana oksigen yang terikat padanya akan memberi warna merah pada darah.
Ketika hemocyanin mengikat oksigen, atom tembaga dalam molekul ini berikatan dengan molekul oksigen, dan terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi biru terang. Inilah yang menyebabkan darah udang tampak biru saat mengandung oksigen. Ketika oksigen dilepaskan oleh hemocyanin ke sel-sel tubuh, warna darah akan kembali berubah menjadi lebih pucat atau tidak berwarna, menandakan bahwa oksigen telah digunakan oleh jaringan tubuh.
Perbedaan Hemolimfa dan Darah Manusia
Hal yang membedakan darah manusia dengan hemolimfa pada udang adalah sirkulasi dan komposisi tubuh. Pada manusia dan vertebrata lainnya, darah beredar dalam sistem peredaran darah tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dan jantung. Sementara itu, pada udang, darah berada pada sistem peredaran darah terbuka, di mana hemolimfa mengalir bebas di dalam tubuh tanpa pembuluh darah sehingga mencampurkan cairan ini langsung dengan jaringan tubuh.
Keberadaan hemocyanin sebagai pengikat oksigen bukan hanya ditemukan pada udang, tetapi juga pada banyak hewan invertebrata laut lainnya, seperti kepiting, lobster, dan beberapa jenis moluska. Hemocyanin memiliki keunggulan dalam kondisi lingkungan tertentu, terutama pada suhu rendah dan kadar oksigen yang lebih rendah, seperti yang sering ditemukan di habitat laut dalam.
Kesimpulan
Warna biru pada darah udang dapat dijelaskan melalui adanya hemocyanin yang berfungsi mengikat oksigen dalam tubuh udang. Ketika hemocyanin mengikat oksigen, perubahan kimia pada atom tembaga menghasilkan warna biru yang khas. Hemocyanin memungkinkan udang dan hewan invertebrata laut lainnya untuk bertahan hidup dalam kondisi yang sulit dan membuat mereka dapat hidup dengan daya toleransi lingkungan yang tinggi.
Baca Juga
Comments