Mineral dikenal memberikan manfaat penting bagi kehidupan udang. Untuk meningkatkan produktifitas, sudah sepatutnya petambak memberikan mineral yang cukup untuk tambak yang ia kelola. Dilansir dari delosaqua.com, beberapa cara di bawah ini merupakan cara yang tepat dalam mengaplikasikan mineral dalam tambak.
Sumber: sindonews.net
Pilih Jenis Mineral yang Dibutuhkan
Tahap awal dalam mengaplikasikan mineral pada tambak ialah menentukan mineral apa yang dibutuhkan oleh tambak. Biasanya udang membutuhkan mineral makro, seperti Kalsium, Fosfor, Kalium, Magnesium, Natrium, Klorida untuk menjaga metabolismenya tetap optimal.
Berikan dengan Dosis yang Tepat
Saat akan memberikan mineral ke dalam tambak, pastikan bahwa dosis yang akan diberikan merupakan dosis yang tepat atau sesuai dengan yang tertera pada kemasan. Jangan sampai memberikan mineral secara berlebihan, karena akan membuat udang mengalami overdosis mineral yang mana dapat berakibat fatal pada kesehatannya.
Perhatikan Faktor Lingkungan
Memperhatikan lingkungan tambak penting dilakukan sebelum mengaplikasikan mineral pada tambak, karena keadaan lingkungan yang stabil akan mempengaruhi tingkat penyerapan mineral. Pastikan air berada pada tingkat kualitas yang baik, oksigen terlarut tercukupi serta pH air dalam keadaan stabil.
Pantau Keseimbangan Mineral Berkala
Setelah mineral diaplikasikan ke dalam tambak, maka yang harus dilakukan oleh petambak selanjutnya ialah memantau keseimbangan mineral secara berkala. Sebab, perubahan dalam tingkat keseimbangan mineral dalam tambak dapat berubah-ubah sewaktu-waktu yang bisa disebabkan oleh banyak faktor. Dengan memantaunya, maka petambak bisa melakukan tindakan secepat mungkin saat kadar mineral mengalami perubahan.
Mineral dapat diserap oleh udang dari pakan maupun air tambak langsung. Walaupun mineral memegang peran penting terhadap kesehatan udang, namun kebutuhan udang akan mineral tidak terlalu banyak, hanya 2-5% saja dari jumlah pakan yang diberikan.
Namun, penyerapan mineral udang akan lebih efektif apabila pengaplikasiannya langsung ke dalam air tambak dibandingkan dicampur ke dalam pakan, karena saat mineral tercampur dengan pakan ia akan lebih sulit larut dan menyatu dalam air. Pemberian mineral ke dalam tambak dapat dilakukan saat udang memasuki usia 30-60 hari, atau saat udang mulai mengalami molting, karena saat molting udang membutuhkan banyak mineral untuk membentuk cangkang baru serta menjaga metabolismenya.
Dilansir dari jala.tech, mineral yang dapat diaplikasikan langsung ke dalam air tambak biasanya berupa kapur, seperti kaptan, dolomit dan kapur tohor.
Kaptan
Kaptan atau CaCO3 (kalsium karbonat) merupakan jenis kapur yang dapat meningkatkan pH air, tingkat kesadahan dan alkallinitas. Kapur ini tersusun dari kalsium dengan kemampuan mengikat ion H di air tambak sehingga akan sangat efektif untuk meningkatkan pH sekaligus menstabilkannya.
Dolomit
Dolomit merupakan kapur yang paling umum diaplikasikan ke dalam tambak. Kapur ini mengandung kalsium dan magnesium dalam jumlah yang cukup tinggi. Sama seperti kaptan, kapur ini juga dapat meningkatkan pH air serta mendukung pertumbuhan plankton pada tambak.
Kapur Tohor
Kapur tohor atau CaO diaplikasikan untuk memperbaiki pH air yang berfluktuasi serta menyuplai mineral penting saat udang mengalami molting. Namun, efeknya terhadap pH air dinilai cukup ekstrem, maka dari itu pengaplikasiannya harus dilakukan dengan tepat sasaran, dosis yang diberikan harus tepat demi mencegah timbulnya efek negatif pada udang.
Baca Juga
Комментарии