top of page
Redaktur: Audri Rianto

Begini Cara Air Keruh Mempengaruhi pH Air Tambak

Air tambak yang keruh adalah masalah umum dalam budidaya perikanan. Kondisi ini sering kali terjadi akibat partikel tersuspensi, bahan organik, atau gangguan mekanis seperti pergerakan hewan tambak.



 

Selain mengganggu kualitas ekosistem tambak, air keruh juga berdampak langsung pada pH air, yang merupakan salah satu parameter penting dalam keberlangsungan kehidupan udang. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana air keruh memengaruhi pH tambak.

 

1. Gangguan Fotosintesis

Air keruh menghalangi penetrasi cahaya matahari ke dalam air. Proses fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton dan tanaman air menjadi terganggu. Fotosintesis adalah proses yang mengurangi kadar karbon dioksida (CO₂) dalam air, sehingga membantu menjaga pH tetap stabil. Ketika fotosintesis terganggu, kadar CO₂ dalam air meningkat. CO₂ larut membentuk asam karbonat (H₂CO₃), yang menyebabkan pH air menurun (lebih asam).

 

2. Dekomposisi Bahan Organik

Air keruh sering kali mengandung banyak bahan organik, seperti sisa pakan, kotoran hewan tambak, atau material lain yang terdekomposisi. Proses penguraian bahan organik oleh mikroorganisme menghasilkan senyawa seperti karbon dioksida, amonia, dan asam organik. Senyawa-senyawa ini, terutama karbon dioksida, berkontribusi pada penurunan pH air.

Dalam kondisi kekurangan oksigen (anaerob), bahan organik dapat terurai menjadi senyawa seperti hidrogen sulfida (H₂S), yang bersifat asam. Hal ini semakin memperburuk kondisi pH, membuat air tambak lebih asam.

 

3. Pelepasan Mineral dari Sedimen

Partikel yang menyebabkan air keruh sering kali berasal dari dasar tambak. Ketika sedimen dasar terganggu, mineral yang terkandung di dalamnya dapat terlepas ke air. Jenis mineral ini memengaruhi apakah pH naik atau turun:

  • Jika sedimen mengandung senyawa basa, seperti kalsium karbonat (CaCO₃), pH air bisa meningkat.

  • Jika sedimen mengandung senyawa asam, seperti sulfida, pH akan menurun.

Fluktuasi pH ini dapat terjadi dengan cepat, tergantung pada jenis dan jumlah partikel yang tersuspensi dalam air.

 

4. Aktivitas Mikroba

Partikel tersuspensi dalam air keruh memberikan lingkungan yang kaya nutrisi bagi mikroorganisme. Aktivitas respirasi mikroba meningkat, menghasilkan karbon dioksida sebagai produk sampingan. CO₂ yang larut dalam air membentuk asam karbonat, yang secara langsung menurunkan pH. Selain itu, dalam kondisi anaerob, mikroba menghasilkan senyawa asam lainnya, seperti asam laktat atau asam asetat, yang semakin menurunkan pH.

 

Solusi untuk Mengatasi Dampak Air Keruh terhadap pH

Aerasi yang Optimal

Tingkatkan kadar oksigen terlarut untuk mendukung proses dekomposisi aerob, yang lebih stabil terhadap pH.

Pengendalian Pakan

Hindari pemberian pakan berlebih, karena hal itu dapat meningkatkan bahan organik di tambak.

Pemantauan Rutin

Lakukan pemantauan pH secara berkala untuk mengantisipasi perubahan yang ekstrem.

Penggunaan Kapur:

Jika pH terlalu rendah, tambahkan kapur dolomit untuk menetralkan keasaman.

 

Kesimpulan

Air keruh memengaruhi pH tambak melalui mekanisme yang kompleks, seperti gangguan fotosintesis, dekomposisi bahan organik, pelepasan mineral dari sedimen, dan aktivitas mikroba. Fluktuasi pH yang disebabkan oleh air keruh dapat berdampak negatif pada organisme tambak, termasuk menurunkan kualitas air dan produktivitas tambak. Oleh karena itu, pengelolaan kualitas air yang baik sangat penting untuk menjaga stabilitas pH dan keberlanjutan budidaya tambak.



Baca Juga

26 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Kommentare


bottom of page