Kita semua sepakat bahwa pelaku usaha budidaya udang menginginkan tambak yang produktif. Maksud dari tambak yang produktif ialah udang yang ada memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang stabil dan optimal, udang tidak mudah terserang penyakit, dan yang terakhir panen yang dihasilkan juga melimpah.
Sumber: vietnamnews.vn
Untuk mencapai itu semua, petambak harus bekerja lebih ekstra untuk menciptakan lingkungan hidup yang sehat bagi udang yang dibudidaya. Salah satu elemen dari terciptanya lingkungan tambak yang sehat adalah kualitas air yang terjaga.
Kualitas air yang optimal tidak hanya membuat makhluk hidup di dalamnya nyaman, tetapi juga mendukung pertumbuhannya secara optimal. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kualitas air tambak perlu dijaga.
Pertumbuhan dan Kesehatan Udang
Kualitas air tambak yang buruk dan kotor dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dan pertumbuhan udang. Saat kualitas air tambak berkurang, udang menjadi lebih mudah terserang berbagai jenis penyakit, yang dapat mengakibatkan peningkatan tingkat kematian dan penurunan produktivitas.
Saat kualitas air menurun, kondisi ini juga turut membuat beberapa parameter air mengalami penurunan kadar, seperti oksigen terlarut, salinitas, pH air, suhu, tingkat kecerahan dan lain sebagainya. Sehingga, dengan kondisi lingkungan yang buruk udang tidak hanya mencoba melawan serangan penyakit, ia juga akan berjuang untuk tetap tumbuh dan mempertahankan hidupnya dengan susah payah.
Pencegahan Penyakit
Kualitas air yang baik dapat membantu mencegah penyebaran penyakit pada udang. Beberapa penyakit udang dapat berkembang dan menyebar dengan cepat dalam air yang kotor atau terkontaminasi.
Saat tambak udang memiliki air yang kotor, hal itu akan memicu bakteri vibrio untuk tumbuh dengan cepat. Sebagaimana kita ketahui, beberapa penyakit udang yang berbahaya juga mematikan berasal dari kontaminasi bakteri vibrio, termasuk penyakit Vibriosis, Acute Hepatopancreatic Necrosis Disease (AHPND), dan White Feces Disease (WFD).
Efisiensi Produksi
Menjaga kualitas air budidaya dapat menghasilkan udang budidaya yang sehat dan berkualitas, meningkatkan efisiensi produksi, dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Perlu diingat bahwa untuk menciptakan efisiensi produksi pada tambak tidak hanya sebatas menjaga kualitas airnya saja, namun juga harus disertai dengan optimalisasi penggunaan sumber daya yang ada, seperti pengelolaan pakan yang baik dan pengendalian penyakit.
Apabila semua sudah terpenuhi, maka tambak akan menghasilkan panen yang melimpah dan tentunya akan memberikan keuntungan yang maksimal.
Stabilitas Lingkungan
Untuk menjaga stabilitas lingkungan dan ekosistem pada tambak, maka kualitas air harus terjaga secara stabil dari waktu ke waktu. Ekosistem tambak meliputi, komponen biotik, seperti bakteri yang juga hidup pada tambak, dan tumbuhan serta komponen abiotik, yaitu benda mati yang bermanfaat bagi tambak, seperti oksigen, cahaya, mineral dan lainnya.
Pengendalian Lingkungan
Kualitas air tambak yang buruk dapat berdampak negatif pada lingkungan sekitar tambak. Limbah yang dihasilkan dapat mencemari lingkungan dan merusak ekosistem lokal. Dengan menjaga kualitas air tambak, sama dengan mengurangi potensi limbah yang dihasilkan.
Dengan memahami pentingnya menjaga kualitas air tambak, petambak dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat untuk memastikan pertumbuhan udang yang optimal.
Baca Juga
Commentaires