top of page
Redaktur: Audri Rianto

Alasan Mengapa Udang di Tambak Tidak Boleh Mengalami Stres

Untuk sukses membudidayakan udang, petambak harus menjaga tingkat stres pada udang. Mengapa demikian? Sebab, stres pada udang memiliki efek buruk terhadap kesehatan, pertumbuhan, dan produktivitasnya, yang berisiko merugikan petambak. Berikut ini beberapa alasan mengapa udang di tambak tidak boleh mengalami stres.



Sumber: facebook.com

 

1. Menurunkan Kekebalan Tubuh

Stres pada udang memiliki berdampak langsung pada sistem imunitas udang, sehingga dapat mengakibatkan penurunan signifikan dalam tingkat kekebalan tubuhnya. Hal ini sangat berisiko dalam membuat udang menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit dan infeksi.

 

2. Menghambat Pertumbuhan

Satu lagi efek buruk dari stres yang dialami udang ialah laju pertumbuhannya akan melambat. Stres dapat mengganggu proses metabolisme udang, sehingga nutrisi yang dikonsumsi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pertumbuhan. Alhasil, udang akan memiliki tubuh yang kecil atau tidak mau besar. Saat udang tak mau besar, maka akan berdampak pada harga jualnya.

 

3. Meningkatkan Angka Kematian

Stres pada udang harus segera ditangani, jangan sampai stres berlangsung lama atau berkepanjangan, karena dapat menyebabkan peningkatan angka kematian pada udang. Udang yang stres lebih rentan terhadap kondisi lingkungan yang buruk dan penyakit, yang dapat berujung pada kematian massal. Saat kematian massal sudah terjadi, maka dengan terpaksa petambak harus memanennya, walaupun belum memasuki usia ideal demi menyelamatkan udang yang tersisa dan mencegah kerugian yang lebih besar.

 

4. Menurunkan Kualitas

Produk Selain memiliki tubuh yang kecil, udang yang mengalami stres juga cenderung memiliki kualitas daging yang lebih rendah, seperti warna daging yang pucat serta rasa yang tidak segar atau kurang enak. Hal ini tentu mempengaruhi nilai jual udang di pasar, sehingga merugikan petambak secara ekonomi.

 

5. Meningkatkan Risiko Kanibalisme

Stres pada udang biasanya membuat udang lemas dan kurang aktif bergerak. Namun, pada kondisi tertentu stres juga dapat memicu perilaku agresif pada udang, termasuk kanibalisme. Kondisi ini tentu membahayakan, sebab udang yang stres akan cenderung menyerang dan memakan udang lainnya, sehingga berdampak langsung terhadap jumlah populasi yang ada di tambak.

 

Cara Mencegah Stres pada Udang Setelah membaca ulasan di atas, petambak bisa melakukan pencegahan stres pada udang dengan beberapa langkah di bawah ini.

 

1. Menjaga Kualitas Air

Kualitas air yang baik merupakan faktor mendasar dalam menjaga kestabilan kesehatan udang. Salah satu yang perlu dipastikan ialah kadar oksigen terlarut (DO) di dalam air tetap optimal di atas 3 ppm. Selain itu, lakukan monitoring parameter kualitas air seperti pH, salinitas, dan suhu secara rutin. Lakukan penggantian air dan siphon untuk menghilangkan bahan organik berlebih yang dapat menurunkan kualitas air.

 

2. Mengatur Pemberian Pakan

Manajemen pakan yang baik juga sangat mempengaruhi tingkat stres pada udang. Pemberian pakan yang tepat sangat penting untuk mencegah stres pada udang. Sesuaikan jumlah pakan dengan umur dan kebutuhan udang, jangan sampai memberi pakan secara berlebihan atau kurang, karena akan menyebabkan stres. Lakukan pengecekan anco secara berkala untuk memastikan pemberian pakan sudah sesuai dengan kebutuhan udang.

 

3. Menyesuaikan Padat Tebar

Jika kepadatan populasi udang terlalu tinggi, mereka akan bersaing untuk mendapatkan makanan dan ruang gerak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan stres. Sesuaikan padat tebar dengan kapasitas kolam dan lakukan panen parsial jika diperlukan.

 

4. Memberikan Probiotik dan Suplemen

Salah satu cara menjaga udang tetap sehat dan prima ialah dengan memberikan probiotik dan suplemen tambahan pada pakan. Probiotik dan suplemen tambahan sudah terbukti dan teruji dapat meningkatkan ketahanan udang terhadap penyakit dan stres. Probiotik membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalam tambak, sementara suplemen tambahan memastikan udang mendapatkan nutrisi yang cukup.

 

5. Mengendalikan Faktor Lingkungan

Lingkungan hidup sangat menentukan tingkat stres udang, sebab udang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan yang mendadak, seperti perubahan suhu, salinitas, dan cahaya. Pastikan lingkungan tambak tetap dalam keadaan stabil, jaga agar perubahan lingkungan terjadi secara bertahap untuk mengurangi stres pada udang. Bila perlu, petambak bisa menggunakan peneduh atau pengatur suhu demi menjaga stabilitas lingkungan tambak.

 

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan udang di tambak dapat tumbuh dengan baik dan terhindar dari stres. Selamat mencoba!



Baca Juga

154 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page