Dalam dunia budidaya udang, untuk merawat dan membesarkan udang hingga panen bukanlah perkara yang mudah. Pembudidaya dituntut untuk teliti dalam melaksanakan tahapan-tahapan budidaya yang ada. Jika ada satu saja tahapan yang dilakukan dengan tidak optimal, maka permasalahan akan datang.
Sumber: okezone.com
Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh petambak adalah kematian mendadak pada udang. Matinya udang secara tiba-tiba tentu membuat petambak risau karena dapat mengurangi potensi panen yang tinggi.
Karena fenomena ini dikenal sering terjadi tanpa peringatan dan dapat menyebabkan kerugian besar, maka petambak harus paham beberapa penyebab utama yang dapat menjelaskan mengapa udang bisa mati mendadak.
Infeksi Penyakit: Udang memiliki sistem imun yang sangat dasar dan tidak dapat memperbarui dirinya sendiri kecuali ada rangsangan tertentu, dengan kata lain udang perlu cukup nutrisi agar kekebalan tubuhnya terjaga.
Jika nutrisi pada udang tidak tercukupi, maka udang rentang terhadap serangan penyakit. Beberapa penyakit yang sering menyerang udang seperti Early Mortality Syndrome (EMS), White Spot Syndrome Virus (WSSV), penyakit Myo, dan White Feces Disease (WFD). Penyakit-penyakit tersebut memiliki andil dalam membuat udang mati mendadak.
Stres: Udang sulit beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi secara tiba-tiba. Perubahan kadar pH, suhu air, dan salinitas yang drastis dapat menyebabkan stres yang berujung pada kematian mendadak. Maka dari itu, petambak harus melakukan pemantauan pada lingkungan tambaknya secara berkala demi mencegah terjadinya stres pada udang yang dibudidayakan.
Pemberian Pakan Berlebihan: Pemberian pakan menjadi salah satu faktor utama dalam membuat udang mati mendadak. Overfeeding atau pemberian pakan secara berlebihan dapat menyebabkan sisa pakan mengendap di dasar kolam, mencemari air dan mengurangi kandungan oksigen. Kondisi tersebutlah yang pada akhirnya dapat menyebabkan stres dan kematian pada udang.
Curah Hujan Tinggi: Anda harus waspada jika curah hujan yang diterima tambak cukup tinggi, sebab hujan yang terus menerus dapat mengubah kondisi lingkungan seperti penurunan pH dan salinitas, serta munculnya aluminium di permukaan tambak. Perubahan lingkungan ini membuat udang hidup dalam kondisi yang tidak ideal sehingga berpotensi membahayakan udang dan membuatnya mati mendadak.
Air Budidaya Udang Kotor: Kualitas air dalam budidaya udang harus dijaga dengan baik. Air yang tidak dikontrol kebersihannya dapat menjadi penyebab udang mati secara mendadak. Sebab air yang kotor sangat rentan terhadap serangan patogen penyakit.
Gagal Molting (Pergantian Cangkang): Molting adalah salah satu proses yang harus dilalui oleh udang selama fase hidupnya. Ketika udang berada dalam fase ini, daya tahan tubuh mereka biasanya akan melemah dan membuat mereka rentan terhadap penyakit. Jika begitu, udang bisa mengalami gagal molting yang kemudian menyebabkan kematian mendadak.
Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi peternak untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap kondisi kolam dan kesehatan udang. Pemilihan benih yang tepat, manajemen pakan yang baik, serta pengendalian penyakit melalui sanitasi yang efektif dan penggunaan obat-obatan yang sesuai dapat membantu mengurangi risiko kematian mendadak pada udang.
Dengan memahami penyebab-penyebab di atas, peternak dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk memastikan kelangsungan hidup dan produktivitas budidaya udang mereka.
Baca Juga
Comentarios