top of page
  • Redaktur: Audri Rianto

5 Cara Menciptakan Tambak Udang yang Produktif

Budidaya udang menjadi usaha yang cukup digemari hingga saat ini karena dianggap bisa memberikan keuntungan yang besar. Namun, untuk memaksimalkan keuntungan pada tambak, seorang petambak harus menciptakan tambak yang produktif.

 



Produktivitas tambak bisa dicapai dengan melakukan perencanaan dan pengelolaan yang baik. Dengan demikian, udang akan hidup nyaman dan sehat, sehingga pada saat panen akan memberikan hasil yang maksimal. Untuk itu, pada artikel kali ini kami akan membeberkan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menciptakan tambak yang produktif.

 

1. Pemilihan Lokasi yang Tepat

Untuk menciptakan tambak yang produktif, maka Anda membutuhkan lokasi yang tepat. Carilah lokasi yang memiliki suplai air yang cukup, supaya tambak yang Anda kelola nantinya tidak akan mengalami kekurangan air. Pastikan juga bahwa air yang ada di lokasi memiliki kualitas yang stabil, jangan yang berfluktuatif karena nantinya akan mempengaruhi kehidupan udang.

 

Selanjutnya, pastikan tambak juga jauh dari pembuangan limbah, sehingga tambak tidak mengalami pencemaran. Lokasi juga harus memiliki infrastruktur transportasi dan komunikasi yang baik, sehingga tambak menjadi lebih mudah untuk dijangkau dan dipantau.

 

2. Desain Tambak yang Tepat

Setelah memilih lokasi yang tepat, maka selanjutnya adalah buatlah desain tambak yang tepat disertai dengan fasilitas yang memadai. Desain yang tepat ialah yang memiliki alur pengelolaan air dan limbah yang mudah diatur. Hal ini sangat penting, demi menciptakan kualitas air yang baik selama proses budidaya berlangsung.

 

Kemudian, gunakan fasilitas yang memadai, seperti kincir air yang berkualitas untuk menyuplai oksigen selama proses budidaya, serta pompa air yang memiliki daya serap yang tinggi, sehingga saat melakukan pengisian air atau pergantian air tidak memakan waktu yang lama.

 

3. Pembersihan Tambak

Langkah selanjutnya adalah melakukan pembersihan. Awalnya, tambak udang harus dikeringkan secara langsung di bawah matahari selama 10-30 hari. Pastikan bahwa tambak benar-benar kering sehingga hama dan penyakit yang tertinggal pada tanah bisa mati. Untuk pembersihan yang dilakukan dengan tujuan untuk pergantian siklus budidaya, maka limbah yang ada di dasar tambak harus benar-benar dibersihkan dan dibuang.

 

4. Sterilisasi Tambak

Setelah kolam tambak sudah bersih, maka selanjutnya dilakukan sterilisasi yang bertujuan untuk menghilangkan semua organisme yang ada dalam kolam agar tidak membahayakan benur saat ditebar nantinya. Sterilisasi akan memakan waktu 5-7 hari, dengan menggunakan kaporit (klorin) atau TCCA untuk tambak dengan lapisan/dinding plastik, sedangkan untuk tambak beton bisa menggunakan HCl 50%.

 

5. Pengapuran

Pengapuran bermanfaat untuk meningkatkan pH air, sehingga kadarnya menjadi ideal untuk udang tumbuh dan berkembang. Perlu diketahui bagi petambak pemula, bahwa pH air yang ideal untuk fisiologi dan metabolisme udang adalah 7,8-8, jangan sampai kurang maupun lebih, karena akan berdampak bagi pertumbuhan udang nantinya.

 

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, petambak dapat menciptakan tambak yang memiliki lingkungan yang sehat dan ideal untuk udang tumbuh dan berkembang, sehingga tambak menjadi lebih produktif dan dapat memberikan hasil yang maksimal.



Baca Juga

899 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page