Musim hujan bisa menjadi periode yang menantang bagi para petambak udang. Intensitas hujan yang tinggi dapat membahayakan tambak, sebab hal ini dapat mengganggu keseimbangan parameter air yang secara langsung mempengaruhi kesehatan dan produktivitas udang dalam tambak. Beberapa parameter air tambak yang biasanya menurun saat musim hujan adalah suhu air, salinitas, pH air dan oksigen terlarut.
Sumber: advantech.com
Suhu Air
Saat hujan turun dengan intensitas tinggi, suhu air di tambak dapat berkurang sekitar 2-3°C. Penurunan suhu ini membuat kondisi air menjadi kurang ideal, yang berdampak pada penurunan tingkat metabolisme udang dan membuat aktivitas udang melambat, cenderung berkumpul di bagian dasar kolam.
Salinitas
Kita tahu bahwa air hujan memiliki sifat tawar, apabila dibiarkan tercampur dengan air tambak dalam jumlah yang banyak maka salinitas atau tingkat keasinan air tambak akan mengalami penurunan. Hal ini akan sangat membahayakan udang, karena udang tidak dapat hidup pada air bersalinitas rendah.
pH Air
Kemungkinan besar pH air akan berubah-ubah, mengingat air hujan cenderung memiliki sifat asam apabila tercampur dengan air tambak dalam jumlah besar maka akan berpotensi menurunkan pH air di tambak.
Oksigen Terlarut
Keberadaan air hujan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan kematian plankton di bagian dasar tambak. Situasi ini akan memicu penurunan kadar oksigen terlarut dalam tambak, dan tentunya akan sangat merugikan bagi udang.
Untuk itu, selama musim hujan sebaiknya petambak senantiasa memantau parameter-parameter air tersebut. Jika dirasa ada indikasi mengalami penurunan maka petambak dapat segera melakukan tindakan yang tepat demi mengembalikannya ke kondisi yang optimal.
Untuk melakukan pengawasan parameter air dengan presisi, petambak membutuhkan perangkat khusus. Beberapa perangkat yang dimaksud adalah:
1. Termometer
Untuk mengukur dan monitoring suhu air tambak saat hujan, Anda membutuhkan termometer. Dengan adanya termometer, Anda bisa mengetahui apakah suhu air masih dalam keadaan stabil atau tidak. Rentang suhu air yang ideal untuk tambak udang adalah 28-30°C. Perubahan suhu air yang mendadak bisa memicu stres pada udang, yang berpotensi mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan mereka.
2. Salinity Refractometer
Alat kedua yang perlu Anda miliki sebagai petambak udang adalah Salinity Refractomer. Guna alat ini ialah untuk memantau keadaan salinitas pada air tambak yang Anda miliki. Kami merekomendasikan untuk menggunakan Salinity Refractometer ATC, karena memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, sehingga proses pengukuran salinitas tidak akan melenceng.
3. pH Meter
Untuk mengetahui naik turunnya pH air pada tambak, Anda memerlukan pH meter. Alat ini sangat pas digunakan pada musim hujan yang memiliki potensi tinggi dalam menurunkan pH air tambak. Gunakan pH meter yang memiliki tingkat keakuratan tinggi, seperti pH Meter Milwaukee pH600AQ yang bisa Anda dapatkan di ISW Group.
4. DO Meter
Tidak hanya di musim hujan, kadar oksigen terlarut pada air tambak bisa mengalami fluktuasi kapan saja. Untuk itu, sebagai petambak yang baik Anda harus memiliki DO Meter yang dapat digunakan untuk memonitori kondisi oksigen tambak Anda.
Untuk memperoleh DO Meter yang berkualitas, kami menawarkan dua tipe DO Meter, yakni YSI Pro 20 dan DO Meter Lutron. Keduanya memiliki tingkat keakuratan yang tinggi, hanya saja YSI Pro 20 memiiki fitur yang lebih canggih, yakni dapat digunakan pada limbah industri. Jika hanya untuk mengukur kadar oksigen pada air tambak, DO Meter Lutron sepertinya sudah cukup untuk Anda miliki.
Baca Juga
Comments