top of page
Redaktur: Audri Rianto

Estimasi Panen Perikanan Indonesia April-Juni Capai 450 Ribu Ton

Diperbarui: 13 Apr 2020


Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi banyak sektor industri, namun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan bahwa pelaku budidaya perikanan tetap berproduksi. Bahkan, estimasi panen komoditas perikanan sepanjang April hingga Juni mencapai 450 ribu ton.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menjelaskan komoditas perikanan yang dimaksud meliputi ikan air tawar, ikan laut non udang, dan udang. Dari total estimasi panen, rinciannya adalah ikan air tawar sebanyak 341.494 ton, budidaya ikan laut non udang 4.400 ton dan udang 104.941 ton.

Sumber: detik.com

Edhy mengatakan lokasi panen tersebut tersebar di beberapa wilayah, seperti Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepri, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan hingga Maluku.

Untuk mendukung perikanan budidaya untuk terus berjalan selama masa pandemic, Edhy meminta Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) untuk mempertimbangkan penundaan kenaikan harga pakan ikan dan udang. Menurutnya, sinergi dan saling mendukung sangat dibutuhkan pada situasi saat ini agar roda ekonomi berjalan dengan baik sehingga pembudiadya tetap sejahtera.

Sejak wabah corona mulai merebak di Indonesia dan negara lain di dunia, harga udang dan ikan air payau hasil budidaya mengalami penurunan 20 sampai 30%. Penurunan harga ini sejalan dengan penurunan permintaan yang diakibatkan oleh banyaknya restoran yang tutup di Indonesia dan dunia. Namun, untuk kebutuhan rumah tangga tidak pernah berhenti.

Selain sektor budidaya, Edhy juga memastikan bahwa usaha perikanan tangkap juga terus berjalan, dan estimasi produk dari April hingga Juni sudah mencapai 1,6 juta ton. KKP juga terus mengupayakan hasil produksi budidaya maupun nelayan tetap terserap.


860 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page