Virus corona menjadi pandemik internasional yang mengakibatkan beberapa sektor mengalami kesulitan, termasuk pada sektor perikanan yang harus mengalami gangguan logistik baik di dalam maupun di luar negeri.
Sumber: wartaekonomi.co.id
Untuk mengatasi dampak dari corona, Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini tengah membuat strategi untuk mengantisipasi dampak dari virus tersebut pada sektor perikanan. Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Nilanto Perbowo mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang menyiapkan segala cara untuk menjaga kestabilan harga, sehingga pelaku usaha terhindar dari kerugian yang besar.
Pelaksanaan strategi yang dimaksud yaitu kerja sama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) agar terjadi sinergi yang akan berdampak langsung pada masyarakat. Kerja sama yang dimaksud berupa penyaluran bahan baku ikan segar dan olahannya dengan cara bantuan pangan non tunai yang sebagian dari itu bisa digunakan untuk membeli ikan.
Strategi lain yang disiapkan adalah optimalisasi pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG) atau lebih dikenal dengan sistem tunda jual. Jadi, saat harga ikan menurun, maka nelayan dan pembudidaya tidak akan mengalami kerugian yang besar dengan menitipkan produknya di gudang beku yang telah ditunjuk dalam SRG yang kemudian dapat dijual kembali saat harga mulai normal.
Selanjutnya, Ditjen PDSPKP akan terus melakukan pemantauan terhadap ketersediaan , perkembangan pasokan, dan harga ikan di Indonesia. Lokasi pemantauan yang sudah dilakukan adalah DKI Jakarta, Bali, Surabaya, Purwakarta, Kendari, Pekalongan, Bekasi, Trenggalek, Malang, Indramayu, Gunung Kidul, Cilacap, Tegal, Bitung, Makasar dan Ternate. Pemantauan nantinya akan dilanjutkan ke lokasi sentra produksi dan pengolahan lainnya yang ada di Indonesia.