top of page
Redaktur: Audri Rianto

Harga Pakan Ikan Tinggi, KKP Produksi Pakan Alternatif dari Magot


Tingginya harga pakan menjadi tantangan yang cukup berat bagi pelaku usaha budidaya ikan. Oleh sebab itu, KKP berencana untuk mengembangkan produksi pakan alternatif secara masif yang terbuat dari magot.

Magot adalah belatung dari lalat hitam yang biasanya dianggap menjijikkan, ternyata dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif untuk ikan. KKP juga mengakui jika beberapa perusahaan telah berhasil membuat magot menjadi beberapa produk pakan yang telah dikemas maupun dalam bentuk kering.

Sumber: agromedia.net

Diketahui hingga saat ini sudah ada 21 perusahaan di Indonesia yang telah mengembangkan produksi magot. Hal ini tentu akan membantu para pembudidaya, karena pakan dari magot ini dinilai memiliki harga yang lebih ekonomis.

Ini menunjukkan bahwa produksi magot bisa dijalankan dalam jumlah yang besar. Terlebih lagi, saat ini pemerintah telah berupaya untuk menggenjot budidaya perikanan sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo,” kata Sjarief Widjaja selaku Kepala BRSDM, seperti dilansir dari detik.com.

Untuk mewujudkan hal itu, KKP saat ini tengah berencana membuat 7 lokasi pusat budidaya magot terbesar di seluruh Nusantara, adapun 7 lokasi tersebut ialah Sukabumi, Karawang, Situbondo, Jepara, Banjar, Tatelu (Manado), dan Jambi.

Mengenai komponen pakan dalam budidaya perikanan, Sjarief mengatakan hal ini sangat krusial karena bahan pakan haruslah memiliki kandungan nutrisi yang seimbang, mudah didapat, mudah diproses dan memiliki harga yang terjangkau.

Permasalahannya adalah ketersediaan bahan baku berprotein tinggi masih sangat terbatas, hal inilah yang menjadikan harga pakan ikan cenderung tinggi. Untuk saat ini, bahan baku yang digunakan untuk membuat pakan ialah tepung ikan yang kebanyakan diimpor dari negara lain.


249 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page