Edhy Prabowo, selaku Menteri Kelauttan dan Perikanan mengaku masih melakukan simulasi mengenai rencana percepatan perizinan perikanan tangkap dari 14 hari menjadi 1 hari.
“Sudah kami lakukan simulasi, tapi kita belum launching. Nanti akan ada waktunya dan kita akan tes ulang. Kami ingin ini clear dan izin itu otomatis, tapi kalau kita lihat simulasinya bagus”, ujar Edhy.
Sumber: kompas.com
Ia juga menjelaskan setelah ia melihat langsung proses perizinan tersebut kemudian mengkajinya, ternyata ada proses yang bisa dipersingkat.
Sebelumnya, Edhy juga sempat melapor kepada presiden bahwa izin bisa dilakukan selama 8 jam saja, namun ternyata dengan mempersingkat verifikasi, ternyata perizinan malah dapat dilakukan hanya dalam 1 jam saja.
“Ada sesuatu yang menghambat, tadinya kami lapor ke presiden 8 jam sehari. Namun, setelah saya buka lagi ternyata ada yang bisa langsung diputuskan sebagian besar setelah izin tersebut terverifikasi” pungkasnya.
Menurutnya, dari sebelumnya memerlukan persetujuan eselon 4 hingga eselon 1, rencananya akan dipersingkat dengan hanya menunjukkan satu meja saja untuk mengurangi proses panjang.
“Sebelumnya harus dilakukan verifikasi eselon 1, eselon 3 2 dan eselon 1. Nah, inikan verifikasi yang diulang dan alhamdulillah bisa dijadikan dalam satu meja” ujarnya.
Edhy juga menegaskan bahwa aturan perizinan ini tidak merusak aturan yang ada dan birokrasi. Namun, ia juga mempertegas bahwa pemohon harus membayar pungutan hasil perikanan, karenanya apabila tidak dibayar izin tersebut tidak akan keluar.
Baca Juga: