Usaha budidaya udang galah memang tidak ada matinya, pasalnya permintaan pasar akan udang galah ini tidak pernah mengalami penurunan. Kebutuhan akan udang galah selalu ada setiap harinya, baik untuk konsumsi pribadi maupun kebutuhan rumah makan.
Sebagai pembudidaya, proses pembenihan tentu sudah menjadi hal yang tidak asing lagi. Proses pembenihan dilakukan untuk mendapatkan benih yang unggul, sehingga pertumbuhannya kelak tidak akan mengalami gangguan.
Sumber: faunadanflora.com
Biasanya, pembudidaya lebih memilih membeli benih unggul ketimbang melakukan pembenihan sendiri. Namun, untuk lebih menghemat biaya produksi, ada baiknya pembudidaya melakukan proses pembenihan sendiri. Berikut ini caranya.
Seleksi Induk Udang Galah
Untuk mendapatkan benih udang galah yang unggul, pemijahan harus dilakukan dengan menggunakan indukan yang berkualitas. Untuk itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyeleksi indukan udang galah.
Syarat indukan udang galah yang baik adalah yang berusia 8 sampai 20 bulan. untuk induk betina pilihlah yang berukuran minimal 40 gram, sedangkan untuk induk jantan minimal berukuran minimal 50 gram.
Induk pembenihan harus dipilih dari udang galah yang sudah mengalami pematangan telur. Selain itu pastikan indukan udang galah memiliki badan yang bersih dan bebas dari parasit.
Perawatan Indukan
Proses perawatan induk jantan dan betina harus dilakukan di tempat yang terpisah. Tempat pemeliharaan berupa kolam beton dengan kedalaman 80-100 cm. Kepadatan udang galah untuk setiap meter perseginya juga tidak lebih dari empat ekor. Pada proses pemeliharaan ini udang galah membutuhkan pakan berupa pelet sebanyak 5 persen dari berat udang galah dengan komposisi pelet 30 persen mengandung protein.
Pemijahan
Udang galah yang siap untuk dipijahkan memiliki ciri berupa warna merah oranye gonad yang menyebar di seluruh bagian cephalotorax. Pemijahan biasanya diawali dengan pergantian kulit induk betina, kemudian proses perkawinan induk akan dimulai saat induk betina kembali ke keadaan normal. Pemijahan dilakukan pada kolam pemijahan dengan perbandingan jantan dan betina adalah 1 : 3.
Penetasan
Pilih indukan dengan telur berwarna abu-abu kemudian beri perlakukan dengan merendamnya ke dalam larutan Methylene Blue dengan dosis 1,5 mg per liter selama 25 menit.
Penetasan dilakukan di dalam kolam penetasan yang telah diisi dengan air payau bersalinitas 3-5 ppt. Setiap bak dengan ukuran 1 x 1 x 0,5 diisi dengan 25 ekor induk betina. Selanjutnya, telur akan menetas 6-12 jam kemudian dengan suhu terjaga 28-30 derajat celsius.
Perawatan Larva
Larva udang galah dirawat pada bak terpisah, dan diberikan pakan dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran mulut larva. Pada hari ketiga setelah menetas, larva diberi artemia sebagai pakan setiap tiga jam sekali. Pada fase ini, salinitas air harus benar-benar dijaga dan diawasi untuk tetap pada angka 10-12 ppt. Pergantian air harus dilakukan dengan mengganti air sebanyak 25-50% dari jumlah total yang ada pada bak.
Baca Juga: