Alkalinitas Dapat Dijadikan Acuan Untuk Melakukan Pengapuran Tambak
- Redaktur: Audri Rianto
- 2 Sep 2019
- 1 menit membaca
Kualitas air menjadi tolak ukur dari keberhasilan usaha budidaya perairan, seperti tambak udang dan kolam ikan. Maka dari itu, segala macam parameter yang berhubungan dengan air harus dikontrol dengan baik agar kestabilannya tetap terjaga.

Sumber: ilmudasar.id
Kadar keasaman atau pH menjadi yang paling memegang kendali dalam menentukan kualitas air. Pada budidaya udang, kadar pH yang baik adalah 6 hingga 8. Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi kestabilan pH air, dan salah satunya adalah alkalinitas.
Alkalinitas merupakan senyawa penyangga (buffer) yang menentukan perubahan kadar pH pada suatu perairan. Pada budidaya udang, kadar alkalinitas yang baik adalah 30 – 40 mg/liter CaCO3.
Apabila alkalinitas berada di bawah 30 mg/liter CaCO3, maka pH air akan cenderung mengalami penurunan, hingga air menjadi asam. Seperti yang kita ketahui bahwa air yang bersifat asam dapat mendatangkan penyakit pada udang.
Untuk Mengetahui kadar alkalinitas pada tambak udang, petambak memerlukan sebuah alat yang disebut dengan Alkallinity Tes Kit, yang dapat mengukur kadar alkalinitas dengan akurat
Alkalinitas Menjadi Acuan Pengapuran
Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara langsung alkalinitas dapat dijadikan acuan untuk melakukan pengapuran pada tambak. Pengapuran ini bertujuan agar kadar pH pada air tambak mengalami peningkatan hingga pH kembali pada kondisi normal.
Kadar pH yang normal merangsang terjadinya peningkatan alkalinitas. Dengan kata lain, peningkatan pH berbanding lurus dengan peningkatan alkalinitas air tambak. Selanjutnya, setelah alkalinitas kembali normal, maka alkalinitas akan berfungsi sebagaimana mestinya, yakni menjaga agar kadar pH air untuk tidak mengalami fluktuasi.
Baca Juga: