Memulai usaha budidaya ikan dengan sistem kolam bioflok harus dibekali dengan pengetahuan dasar mengenai metode itu sendiri. Mulai dari alat dan bahan yang digunakan, hingga cara pembuatan biofloknya.
Dalam proses pembentukan bioflok, Anda akan dituntut untuk selalu memantau keadaan kolam. Pastikan bahwa semua parameter pada kolam dalam keadaan stabil, karena jika ada salah satu yang mengalami kenaikan atau penurunan, maka bioflok akan gagal terbentuk.
Sumber: infopeluangusaha.org
Untuk itu, ada memerlukan alat analisis yang tepat, sehingga pemantauan dapat dilakukan dengan baik dan optimal. Berikut ini beberapa alat analisis yang Anda butuhkan untuk membuat kolam bioflok.
1. pH Meter
Salah satu indikator berhasilnya bioflok terbentuk adalah pH air. Pada kolam bioflok, sebaiknya pH berada pada keadaan netral, yaitu pada angka 7 – 7,8 dengan kenaikan hanya 0,02 – 0,2 di pagi dan sore hari. pH Meter digunakan untuk memantau keadaan pH air kolam, sehingga jika terjadi kenaikan yang berlebihan dapat segera dilakukan penanganan.
2. Nitrit Test Kit
Selain pH, indikator keberhasilan terbentuknya bioflok adalah terjadinya nitrifikasi dan denitrifikasi, atau tepatnya pada proses akan terbentuknya bioflok. Nitrit Test Kit digunakan untuk memastikan ada atau tidaknya kedua proses tersebut.
3. Secchi Disk
Kepekatan bioflok juga memperngaruhi produktifitas dari kolam. Semakin pekat dan keruh bioflok bukanlah keadaan yang baik, sebab hal itu dapat menghambat suplai oksigen pada kolam dan tentunya hal tersebut tidak baik bagi ikan. Nah, Secchi Disk inilah yang nantinya akan digunakan untuk memantau tingkat kepekatan bioflok.
Baca Juga: