Beberapa tahun belakangan ini, sebuah inovasi dalam bidang perikanan telah terbukti ampuh dalam meningkatkan hasil panen. Inovasi yang dimaksud adalah sistem bioflok. Walau sudah terdengar tidak asing, masih banyak orang yang tidak mengerti konsep dari bioflok itu sendiri.
Sumber: bertaniorganik.com
Bioflok berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti kehidupan dan floc yang berarti gumpalan. Penggabungan definisi dari dua kata ini kemudian memiliki arti tersendiri, yaitu bahan organik hidup yang menyatu menjadi gumpalan-gumpalan.
Dalam budidaya perikanan, gumpalan-gumpalan bahan organik ini nantinya akan menjadi pakan bagi komoditi yang dibudidayakan. Pada budidaya lele, pembuatan flok memanfaatkan limbah ikan lele itu sendiri. Dengan penumbuhan mikroorganisme, limbah budidaya akan menjadi ramah lingkungan dan dapat dijadikan pakan oleh ikan lele.
Mikroorganisme yang ditumbuhkan haruslah yang bersifat non pathogen, memiliki kemampuan mensintesis Poli Hidroksi Alkanoat (PHA), memproduksi enzim dan mampu menetralkan racun yang ada.
Penumbuhan mikroorganisme itu sendiri dapat dilakukan dengan pemberian probiotik pada kolam budidaya serta memasang aerator untuk menyuplai oksigen dan sebagai alat pengadukan air kolam.
Manfaat Bioflok
Teknologi bioflok dikenal sangat ramah lingkungan, karena memiliki sistem untuk memanfaatkan limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan dapat digunakan kembali. Inovasi ini juga dapat digunakan secara berkelanjutan, artinya para pembudiya akan lebih menghemat biaya produksi terutama dalam mengurangi biaya pakan, sehingga keuntungan yang didapatkan akan lebih maksimal.
Baca Juga: