Kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan yang semakin berkembang pesat di Indonesia. Tercatat Indonesia merupakan negara dengan produksi minyak sawit terbanyak di dunia,diikuti oleh Malaysia dan Thailand.
Untuk mencapai gelar tersebut, Indonesia tentu menerapkan penanaman dan perawatan yang tepat. Mulai dari pembibitan hingga pemanenan, semuanya dilakukan dengan cermat.
Sumber: perkebunankelapasawit.com
Salah satu komponen yang harus diperhatikan dengan baik adalah teknik pemupukan. Dengan penerapan dosis dan teknik yang tepat, maka sawit akan memberikan hasil yang optimal. Berikut ini metode dan cara pemupukan kelapa sawit yang benar dan tepat sasaran.
Metode Pemupukan
Dalam proses pemupukan kelapa sawit, terdapat dua metode yang dipakai di perkebunan, yaitu metode tebar dan benam. Sebelum memilih salah satu dari kedua metode tersebut, sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu, seperti keadaan lingkungan dan lainnya.
Sebab, jika salah dalam memilih metode pemupukan, dikhawatirkan hasil panen yang akan diperoleh tidak maksimal.
Metode tebar
Jika anda memilih pemupukan dengan metode tebar, maka anda sebaiknya menebarkan pupuk pada pinggir piringan, atau pada jarak 0,5 meter dari tanaman muda dan 1-2,4 meter dari tanaman tua.
Metode benam
Jika menggunakan metode benam, maka pupuk sebaiknya diberikan pada 4 sampai 6 lubang di piringan sekeliling tanaman kelapa sawit. Setelah memasukkan pupuk sesuai dosis ke dalam lubang, anda dapat menutup lubang tersebut agar pupuk dapat meresap dengan baik.
Metode benam biasa digunakan pada lahan rendah, karena jika digunakan pada lahan gambut dan pasir akan mudah mengalami erosi, sehingga pupuk tak terserap dengan baik.
Tahap Pemupukan
Setelah mengetahui formula yang tepat, maka anda sudah bisa mengaplikasikan pupuk pada tanaman.
Pembersihan piringan. Langkah awal adalah membersihkan piringan dari rerumputan dan alang-alang. Hal ini dilakukan agar pupuk yang akan ditebar tidak terhalang oleh rumput, dan dapat menyerap dengan baik.
Tabur pupuk. Penaburan pupuk dilakukan dengan merata dan melingkar pada pinggiran piringan dan berjarak 0,5 meter dari tanaman muda atau 1 hingga 2,4 meter dari tanaman tua. Usahakan penaburan pupuk tetap di dalam piringan.
Jangan Campur Pupuk. Apabila terdapat dua pupuk yang tak bisa dicampur dengan jenis pupuk lainnya, maka penaburan harus dilakukan secara terpisah. Setidaknya beri jangka waktu 12 hari antara pupuk satu dengan pupuk lainnya.
Pupuk berbentuk remah. Usahakan agar pupuk yang ditebar sudah berbentuk remah, tidak dalam bentuk gumpalan-gumpalan. Apabila masih berbentuk gumpalan, dianjurkan untuk menghancurkannya terlebih dahulu.
Gunakan takaran dosis. Agar pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman kelapa sawit, sebaiknya anda menggunakan takaran dosis pada saat menebarnya. Pemberian pupuk yang tepat memungkinkan sawit dapat tumbuh dengan baik.
Baca Juga: