Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) mempunyai toleransi cukup tinggi terhadap fluktuasi kualitas air, terutama di musim kemarau. Produksi udang vaname dengan sistem budidaya intensif dapat menghasilkan panen relatif lebih baik pada fluktuasi kualitas air yang tinggi dibandingkan dengan jenis udang lain seperti udang windu.
Peningkatan padat penebaran udang harus diikuti dengan peningkatan intensitas pengelolaannya terutama pakan dan kualitas air.
Salah satu parameter penting kualitas air dalam budidaya udang adalah oksigen terlarut yang dikonsumsi udang untuk proses respirasi. Untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan oksigen terlarut dalam air tambak, dilakukan pergantian air dan penggunaan kincir.
Tingkat konsumsi oksigen udang vaname bergantung pada ukuran (stadia) udang vaname (faktor internal) dan status makan (faktor eksternal). Tingkat konsumsi udang akan menurun jika kebutuhan oksigen dalam air tidak terpenuhi dan mengakibatkan penurunan kondisi kesehatan udang, bahkan menyebabkan kematian.
Penelitian untuk mengetahui tingkat konsumsi oksigen udang vaname dan model pengelolaan oksigen pada tambak intensif pernah dilakukan oleh trio peneliti Tatag Budiardi, Dinamella Wahjuningrum, dan T.Batara.
Penelitian dilakukan dengan cara mengamati tingkat konsumsi oksigen udang vaname yang dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2003 di tambak Citarate, Sukabumi, Jawa Barat milik PT.Bomasena Segara.
Pengambilan udang sampel dilakukan satu jam sebelum dan sesudah pemberian pakan untuk proses pengamatan terhadap tingkat konsumsi oksigen berdasarkan kelompok bobotnya.
Udang dengan bobot sekitar 5 gram dimasukkan ke dalam wadah tertutup berukuran 20 liter dengan kepadatan 6 ekor/wadah. Penelitian juga dilakukan pada udang dengan kelompok berat 8 gram, 10 gram, 12 gram dan 15 gram, dengan kepadatan 4 ekor/wadah.
Udang sampel yang digunakan adalah udang sehat yang tidak memiliki cacat tubuh dan aktif bergerak.
Kualitas air diukur setiap 2 jam selama 6 jam. Parameter kualitas air yang diukur yaitu temperatur (memakai alat termometer), oksigen terlarut (memakai alat DO Meter, metode Winkler), nilai pH (memakai alat pH Meter, indikator universal), salinitas (memakai alat salinometer), BOD5 (memakai alat DO Meter, metode Winkler).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi oksigen udang vaname sesudah makan relatif lebih tinggi daripada sebelum makan. Tingkat konsumsi oksigen udang sesudah makan relatif lebih tinggi disebabkan kebutuhan akan oksigen lebih banyak untuk mengoksidasi nutrien (pakan) sehingga menghasilkan energi bebas.
Ditemukan juga fakta dari penelitian, tingkat konsumsi oksigen udang ukuran kecil relatif lebih tinggi daripada yang berukuran lebih besar.
Udang berukuran kecil mengkonsumsi oksigen lebih tinggi per satuan waktu dan bobot daripada yang berukuran besar, karena udang kecil lebih banyak memerlukan energi untuk pertumbuhan.
Model persamaan regresi tingkat konsumsi oksigen pada udang yang tepat sebelum dan sesudah makan adalah linear. Korelasi antara konsumsi oksigen dengan bobot udang mencapai 92,5 %.
Udang Vaname yang berukuran lebih besar membutuhkan kadar oksigen minimal yang lebih tinggi, karena semakin meningkatnya biomassa (g/m3) pada tambak.
Biomassa yang tinggi membuat permintaan oksigen meningkat, sehingga memerlukan pasokan oksigen lebihtinggi melalui kincir air maupun fitoplankton. Pada masa pemeliharaan 60 hari sampai panen (90-110 hari) dibutuhkan penambahan kincir air sebanyak 3-4 buah per petak.
Kultur fitoplankton dapat memenuhi pasokan oksigen dalam tambak, tetapi apabila jumlahnya terlalu tinggi malah dapat membahayakan kehidupan udang, karena pada malam hari terjadi kompetisi penggunaan oksigen untuk respirasi.
[diolah dari Jurnal Akuakultur Indonesia "Oxygen Consumption of White Shrimp (Litopenaeus vannamei) and Model of Oxygen Management in Intensive Culture Pond"- T.Budiardi, T.Batara dan D.Wahjuningrum, 2005]
INFORMASI TERKAIT BUDIDAYA UDANG VANAME
Hubungi Customer Sales Representative kami di Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia
Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224
Up. Cherrie Gisela
0812 6083 0602