Presiden Prancis Puji Pemberantasan Illegal Fishing di Indonesia
- Redaktur: Yos Mo
- 30 Mar 2017
- 3 menit membaca
Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat kunjungan istimewa dari Presiden Prancis Francois Hollande, Rabu petang (29/3).
Dalam kunjungannya ke kantor KKP, Presiden Prancis disambut langsung oleh Menteri Susi Pudjiastuti. Kunjungan Presiden Francois dalam rangka memperkokoh kerja sama sektor kelautan dan perikanan antara Indonesia dan Prancis.
Menteri Susi langsung mengajak Presiden Hollande menuju Pusat Pengendalian KKP dalam rangka melihat pengoperasian pusat pengendalian, serta mendengarkan presentasi mengenai Pembangunan Infrastruktur Ruang Oseanografi (Infrastructure Development for Space Oceanography/ INDESO).
Selanjutnya rombongan delegasi Presiden Prancis melakukan dialog maritim di Auditorium Tuna dengan berbagai instansi dan lembaga pemerintah Indonesia.

Presiden Francois Holland berbincang dengan Menteri Susi Pudjiastuti
dokumentasi kkp.go.id/ Regina Safri
Dalam dialog maritim tersebut disampaikan tiga presentasi bertema :
‘Sustainable Fisheries & Development’ yang dibawakan oleh Dirjen PDSPKP KKP dan Director of the French Embassy Trade Commission.
‘Transport & Infrastructures’ yang dibawakan oleh Chairman of the Association Logistic Indonesia (ASLI) dan Country Director of AFD Indonesia.
‘New Technologies and Experiences Sharing’ yang dibawakan oleh Kepala BMKG dan French Economic Counsellor of the French.
Menteri Susi Pudjiastuti menyampaikan dirinya berharap ada kerja sama penangkapan pelaku illegal fishing antara Indonesia dan Prancis. Susi Pudjiastuti menjelaskan berbagai kemajuan pemberantasan pencurian ikan di perairan Indonesia kepada Presiden Prancis, Francois Holland.
Menteri Susi blak-blakan menceritakan bagaimana dampak pemberangusan kapal pencuri ikan di Indonesia berimbas kepada merosotnya ekonomi sektor perikanan negara lain.
"Dua tahun dilakukan pemberantasan illegal fishing, Thailand yang biasanya surplus 15 % dalam GDP perikanan, sekarang jadi minus 3%."
"China sebelumnya jadi eksportir ikan sea food terbesar dunia, sekarang jadi importir sea food. Sejak pemberantasan illegal fishing aktif dilakukan, stok ikan Indonesia naik dari 6,5 juta ton jadi 9,9 juta ton," ujar Susi Pudjiastuti.
Susi Pudjiastuti menyebut Indonesia potensial kerja sama dengan Prancis dalam bidang maritim. Prancis sudah jauh lebih maju dalam hal pengelolaan laut dibandingkan Indonesia, termasuk dalam hal menjaga ekosistem laut.
Presiden Francois Hollande mengapresiasi sambutan KKP dalam kunjungannya. Hollande juga memuji keberhasilan Susi dalam upaya memberantas illegal fishing di Indonesia.
Presiden Hollande mengungkapkan bahwa Prancis meningkatkan kerjasama pada investasi bidang maritim. Prancis bakal membantu Indonesia dalam bidang teknologi, serta mengembangkan sistem transportasi laut yang lebih maju.
Hubungan kemitraan perdagangan hasil perikanan Indonesia dan Prancis selama ini terjalin cukup baik. Komoditas seperti udang, kepiting/rajungan, tuna/cakalang/tongkol, rumput laut, cumi-cumi/sotong/gurita, siput, lele dari Indonesia diekspor ke Prancis. Sebaliknya, Indonesia mengimpor produk ikan olahan dari Prancis.
Rombongan Presiden Prancis mengakhiri kunjungan dengan mendatangi Galeri Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT).
Di Galeri BMKT dilakukan penandatanganan empat naskah kerja sama RI-Perancis, yakni
Letter of Intent (LOI) antara KKP dan Kementerian Lingkungan Hidup, Energi dan Laut Republik Prancis.
Cooperation agreement antara Kota Kendari dan Kota La Rochelle (Prancis) terkait coastal and maritime exchanges
Cooperation agreement antara DCNS (France) dan PT PAL
MoU antara Louis-Dreyfus Armateurs (France) dan Sinar Mas (Indonesia).
Sebelumnya Presiden Prancis mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.
Dalam pertemuan antara dua presiden tersebut diperbincangkan peningkatan kerja sama kedua negara dalam sektor pertahanan, energi, infrastruktur, pariwisata, industri kreatif, pertanian, maritim, kedirgantaraan dan bisnis ritel.
Francois Hollande datang ke Indonesia disertai 40 pengusaha, dengan komitmen investasi senilai US$ 2,6 miliar atau Rp 34,5 triliun (US$ 1 = Rp 13.300).
BACA JUGA INFO TERKAIT INVESTASI PERIKANAN
Hubungi Customer Sales Representative kami di
Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224
Up. Cherrie Gisela
0812 6083 0602