Selama ini Bali dikenal sebagai destinasi wisata yang populer di seantero dunia. Dibalik keindahan panorama alam Bali yang sangat menakjubkan, tersimpan potensi besar perikanan di Pulau Dewata ini. Mari kita sejenak mengintip potensi perikanan Bali.
Provinsi Bali memiliki luas wilayah laut 9.634,5 Km², dengan panjang garis pantai sepanjang 470 Km. Pemerintah Bali dalam pengembangan budi daya perikanan memanfaatkan lahan pertanian dan pantai yang tidak berpotensi untuk dijadikan destinasi pariwisata.
Potensi bidang perikanan tangkap di laut Bali mencapai 147.278,75 ton/tahun. Produksi perikanan tangkap di laut Bali didominasi jenis ikan tuna, ikan lemuru, dan ikan tongkol.
ikan lemuru hasil tangkapan nelayan Bali di Pantai Kelan/ foto: antaranews.com
Potensi perikanan budidaya di Bali seluas 1.551,75 hektare, namun baru dimanfaatkan sekitar 30 persen saja untuk pengembangan rumput laut, kerapu, dan kerang mutiara.
Lahan potensial untuk budidaya tambak di Bali seluas 1.667 Hektare, namun baru dimanfaatkan sebanyak 28 persen. Lahan potensial budidaya air tawar berupa sawah, kolam, dan perairan umum di Bali seluas 27.410,57 Ha untuk pengembangan udang galah, ikan mas, nila, lele, gurami, dan ikan hias.
Beberapa jenis produksi perikanan dan kelautan dari Pulau Dewata berhasil menembus pasaran ekspor dengan jumlah yang cukup signifikan.
Pada periode Januari-Februari 2014, provinsi Bali menghasilkan devisa sebesar 1,08 juta dolar AS dari hasil pengapalan 119,4 ton ikan kakap ke pasaran luar negeri.
Periode Januari hingga Agustus 2015, Bali menghasilkan devisa dari ekspor ikan kerapu sebesar 9,35 juta dolar. Dalam periode itu, Bali juga mengapalkan ikan tuna dalam bentuk beku dan segar sebanyak 8.495,1 ton seharga 49,65 juta dolar AS.
ikan tuna hasil tangkapan nelayan Bali/ foto: antaranews.com
Selain itu, dalam dua kuartal awal tahun 2015 Bali juga mengekspor lobster 43,1 ton seharga 1,25 juta dolar AS. Ekspor ikan hias hidup dari Bali menghasilkan 2,71 juta dolar AS, kepiting 87.156 dolar AS.
Saat ini provinsi Bali menjadi yang terdepan di Indonesia dalam pembenihan ikan kerapu dan nener bandeng, berkat dukungan dari Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut di Gondol, Kabupaten Buleleng.
Masyarakat di Kabupaten Tabanan mulai aktif mengembangkan budidaya perikanan air tawar. Sedangkan Dinas Perikanan Kabupaten Badung aktif mendorong nelayan di kawasan itu untuk mengembangkan budi daya perikanan keramba agar menambah penghasilan selain mencari ikan di tengah laut.
Sejak setahun terakhir, budidaya ikan sidat mulai marak di Bali. Kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) Mina Sidat Dewata yang tersebar di Wanasari (Tabanan), Bedugul (Tabanan), Denpasar dan Gianyar sedang serius memelihara ikan sidat jenis Anguilla bicolor.
Memiliki potensi perikanan yang sangat besar, provinsi Bali layak menjadi prioritas dalam program budidaya perikanan yang sedang dipacu oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Warga Bali yang sebagian besar pada Selasa besok memperingati Hari Nyepi, dapat mengandalkan mata pencaharian alternatif di luar bidang pariwisata, yakni berusaha sebagai pembudidaya ikan dan udang.
BACA JUGA INFORMASI TERKAIT
Segenap tim ISW Group mengucapkan Selamat Hari Nyepi kepada umat Hindu.
Semoga kita dapat melangkah lebih baik dalam perjalanan hidup ke depan,
“Selamat menjalankan Catur Brata Penyepian, Tahun Baru Saka 1939”
Rahajeng nyanggra Rahina Nyepi wanti warsa anyar 1939.