Beberapa jenis penyakit diketahui telah lama menyerang budidaya ikan nila. Satu di antaranya disebabkan oleh Streptococcosis. Streptococcosis termasuk penyakit yang paling dahsyat karena dapat menyebabkan kerugian ekonomi berat dan membunuh ikan dalam jumlah besar. Streptococcosis secara teoritis dapat mempengaruhi semua ukuran ikan nila. Namun, ikan nila yang lebih besar dari 100 gram biasanya lebih rentan terhadap penyakit Streptococcosis.
Wabah Streptococcosis umumnya menyerang ketika ikan dalam kondisi stres. Stres pada ikan dapat disebabkan oleh kondisi atau parameter lingkungan yang tak seimbang seperti peningkatan suhu air, kadar oksigen yang tak optimal di dalam air atau jumlah ikan yang terlalu padat. Penyakit ini ditularkan secara horizontal dari ikan ke ikan (melalui kanibalisme, luka kulit) dan juga dari lingkungan ke ikan.
Wabah Streptococcosis umumnya menyerang ketika ikan nila dalam kondisi stres.
Foto: agrotani.com
Penyakit ini dapat bersifat akut, dengan puncak kematian berlangsung 2 minggu-3 minggu saat kondisi suhu air tinggi. Namun, juga bisa menjadi kronis, ketika suhu air dalam keadaan lebih rendah. Meski demikian, tetap Streptococcosis dapat menyebabkan kematian ikan dalam jumlah banyak.
Tanda-tanda klinis ikan nila yang terserang Streptococcosis di antaranya adalah :
Perilaku abnormal yang membuat ikan nila berenang berputar-putar, lesu.
Bentuk badan menjadi bungkuk.
Lesi pada mata seperti endophtalmia atau exopthalmia. Mata juga terlihat keruh.
Pendarahan pada mata.
Abses pada bagian dasar sirip juga pangkal ekor
Perdarahan di sekitar mulut atau di dasar sirip. Kadang-kadang terjadi pigmentasi kemerahan di sekitar anus
Adanya cairan perut yang erat kaitannya dengan kondisi anus menonjol
Penyakit Streptococcosis yang menyerang ikan nila juga tak bisa dipungkiri terkait dengan pemberian pakan. Umumnya pakan yang tersedia untuk ikan adalah jenis pakan kering yang sulit dicerna oleh lambung atau usus ikan nila yang sakit. Namun pada kolam atau tambak, ikan yang sakit tetap harus diberi makan. Kaitannya dengan kondisi lambung atau usus yang kosong, kondisi ini akan membuat kandung empedu makin besar. Dengan kata lain, ini adalah tanda khas terjadinya gagal pencernaan.
Pada infeksi akut, bakteri Streptococcosis akan cepat mencapai sistem darah dan disebarkan ke seluruh organ internal. Tanda-tanda klinisnya adalah pendarahan dan peradangan pada saluran hati, limpa, ginjal, jantung, otak, mata dan usus. Limpa dan ginjal membesar. (*)
Hubungi Customer Sales Representative kami di
Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224 - 0812 6083 0602 Up. Cherrie Gisela