Target Gerakan 10.000 Kolam Ikan yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur telah melewati target. Pada 2015, sudah terwujud 13.015 kolam ikan air tawar. Program yang dimulai sejak tahun 2012 tersebut kini hasilnya telah dituai oleh masyarakat Banyuwangi. Gerakan 10.000 Kolam Ikan ini dilatarbelakangi dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian warga sekaligus mendorong peningkatan produktivitas sektor perikanan.
Seperti diutarakan oleh Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi bahwa keberadaan 10.000 kolam ikan ini dapat mengantisipasi kondisi perikanan tangkap yang pada waktu tertentu kurang stabil. Sehingga dengan Gerakan 10.000 Kolam Ikan, pasokan ikan bertambah. Warga juga bisa menjadikannya sebagai sumber pendapatan hanya dengan mengandalkan pekarangan. Meski secara bisnis kolam ikan tersebut belum bisa dikategorikan besar, tetapi sangat membantu untuk konsumsi rumah tangga.Dengan demikian masyarakat bisa menghemat pengeluaran untuk konsumsi lauk pauk. Pada akhirnya bisa meminimalisasi inflasi sebab daya beli warga terjaga.
Warga di Desa Jambewangi Banyuwangi Jawa Timur sedang memanen ternak lele di kolam ikan air tawar miliknya.
Abdullah Anas menekankan bahwa gerakan tersebut cukup praktis. Hanya mengandalkan pekarangan yang ada dan memastikan surplus air. “Gerakan ini sederhana namun praktis. Kami tidak ingin program yang muluk-muluk. Terpenting bisa jalan dan manfaatnya bisa dimanfaatkan oleh warga,” kata Abdullah Anas.
Senada, Pudjo Hartanto selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Banyuwangi menuturkan lewat program ini maka warga Banyuwangi dapat memanen 3.700 ton ikan air tawar. Dari sisi ekonomi, saat panen dipastikan ada perputaran uang mencapai Rp 55 miliar. Ia memaparkan ada 5.000 warga yang ikut Gerakan 1.000 Kolam Ikan, dan hitungannya setiap warga rata-rata mendapat tambahan penghasilan senilai Rp 11.000.000
Di antara warga Banyuwangi yang sukses menjalankan Gerakan 1.000 Kolam Ikan adalah Agus Riyanto. Ia memimpin 12 orang yang tergabung dalam Komunitas Ekonomi Lokal, berlokasi di Desa Jambesari, Kecamatan Sempu. Komunitas tersebut konsentrasi pada budi daya ikan lele. Agus sendiri mengelola 28 petak kolam ikan. Satu kali panen, dengan kisaran 3 ton lele yang biasanya membutuhkan waktu empat bulan, Agus bisa meraup untung hingga Rp 84 juta. Untuk bibit dan pakan, pembudi daya membutuhkan modal sekitar Rp30 juta.
Komunitas yang dipimpin Agus mengandalkan sistem pemusatan saluran air (central drainase). Dengan demikian kolam tidak mudah keruh. “Jadi, bisa dibilang ini merupakan keunggulan kami. Pakannya full pelet, kandungan protein di atas 30 persen. Ditambah sirkulasi air selalu bersih. Rasa ikan lele juga lebih enak,” Agus menjelaskan. Ia mengaku secara rutin memasok ikan lele hingga ke Pulau Bali. (*)
Hubungi Customer Sales Representative kami di
Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224 - 0812 6083 0602 Up. Cherrie Gisela