Jenis ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) merupakan varian ikan yang memiliki harga yang tinggi. Keberadaannya juga tersebar di seluruh perairan Nusantara khususnya daerah yang berbatu. Bukan hanya di Indonesia, varian ikan kerapu macan juga tersebar di kawasan perairan Indo-Pasifik. Pertumbuhan ikan yang masuk kategori karnivora ini juga cepat. Meskipun demikian budidaya ataupun pengembangan ikan kerapu macan memiliki tantangan tersendiri. Satu di antaranya adalah konsumen menyebutkan kualitas kerapu macan yang dibudidaya dan diberi pakan berupa pellet rasanya berbeda dibandingkan yang hidup secara alami.
Selain itu daya tahan selama proses distribusi ikan kerapu macan juga mempengaruhi kualitas rasa. Di sisi lain, biaya pakan alami yakni ikan rucah (ikan-ikan kecil) yang menjadi sumber nutrisi ikan kerapu macan, harganya tidak ramah kantong. Maka, petambak dan pembudidaya harus mencari akal untuk mengurangi biaya produksi pakan kerau macan. Oleh karena itu diambil langkah konversi pakan untuk mengurangi konsumsi ikan rucah. Meski demikian langkah konversi pakan ini hanya harus memenuhi variabel gizi, mampu memberi daya tahan pada ikan dalam proses distribusi dan bagaimana dampak pakan terhadap daya tahan penyakit.
Tiger grouper with MirroLure in the Bahamas. Foto: Joe Richard © 2016
Karena alasan itulah maka kebutuhan untuk mengembangkan pakan yang hemat biaya menjadi sesuatu yang mendesak. Berdasarkan beberapa pengalaman, ikan kerapu macan yang biasa diberi makan ikan rucah, kurang menerima pakan pellet kering. Jadi, bisa dikatakan kerapu macan lebih menerima komposisi pakan yang basah. Namun, proyek penelitan yang sebelumnya dilakukan oleh Australian Centre for International Agricultural Research di Sulawesi menunjukkan bahwa ikan kerapu macan yang hanya diberi makan ikan rucah, pakan yang bersifat lembab, dan pellet kering sebenarnya tidak memberi pengaruh banyak terhadap kualitas rasa.
Dikutip dari The Fish Site, penelitian dilakukan dengan metodologi eksperimen controlled sea cage dan on farm study. Pada metodologi tersebut, lima jenis pakan diberikan kepada ikan kerapu muda, yang berusia di atas 20 minggu. Tiga jenis pakan merupakan campuran antara ikan rucah dan pellet basah. Satu pakan kering dan satu pakan merupakan murni ikan rucah.
Hasil penelitan menunjukkan kualitas rasa ikan kerapu macan yang diberi pakan/pellet lembab, pellet kering maupun ikan rucah, tak jauh berbeda. Namun, memang ikan yang diberi pellet lembab tanpa tambahan ikan rucah dagingnya terasa lebih tipis. Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan agar ikan kerapu macan memiliki kualitas terbaik, boleh diberi pellet kering asalkan lingkungan perairan benar-benar baik. Pakan pellet kering pun memberikan efektitivas dalam pengurangan biaya pakan dibandingkan harus tetap bertahan dengan ikan rucah.(*)
Hubungi Customer Sales Representative kami di
Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224 - 0812 6083 0602 Up. Cherrie Gisela