Popularitas budidaya ikan nila meroket sejak tahun 2010. Ikan Nila saat ini merupakan ikan kedua yang paling banyak diproduksi didunia.
Melihat karakteristik ikan nila yang mampu tumbuh dengan cepat serta mudah untuk dibudidayakan, ditambah lagi permintaan pasar yang tinggi, membuat ikan nila menjadi pilihan utama pembudidaya karena sangat menguntungkan dan stabil.
Produksi ikan nila yang sudah semakin luas dan berkembang ditambah penebaran padat tentu saja membuat ikan ini rentan terserang penyakit. Menjadi tantangan tersendiri bagi pembudidaya untuk selalu menjaga kualitas tambak.
Pencegahan dan pengendalian penyakit ikan nila yang efektif perlu dilakukan terus menerus demi mendapatkan nya hasil panen yang memuaskan.
Patut diperhatikan pemilihan pakan yang baik dan benar, serta ditambah multivitamin dan Ascorbic Acid untuk menambah bobot ikan. Tidak lupa juga menggunakan kincir air tambak Olimpia untuk menjaga agar oksigen tidak deplesi.
Faktor Timbulnya Penyakit
Faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan menimbulkan penyakit ikan bisa disebabkan dari pola manajemen, lingkungan, patogen, dan benih ikan itu sendiri. Tidak ada satu faktor yang lebih mendominasi, tetapi tingkat keparahan penyakit akan tergantung pada semua faktor tersebut.
Manajemen tambak yang buruk, adanya patogen dan lingkungan kurang baik tentu akan membuat ikan stres, ikan yang stres akan lebih mudah terserang penyakit dan ini bisa menimbulkan kerugian bagi pembudidaya yang berdampak kemana mana.
Manajemen Tambak
Dalam manajemen tambak, hal yang penting dilakukan adalah selalu mengidentifikasikan kualitas dari benih ikan. Saat memproduksi benih dianjurkan untuk selalu memantau dan menjaga kualitas benih dari penjual benih, misalkan bagaimana benih dihasilkan dan dijaga.
Banyak benih nila jantan sekarang dihasilkan melalui monosex atau jantanisasi dan ini lebih effisien, sebab bisa didapatkan semua ikan Nila Jantan yang tumbuh dan bobot nya lebih bagus. Pakan yang diberi ke benih juga sangat mendukung, seperti diberikan Artemia, Pakan Higashimaru, BP Yuh-Huei, Top Shrimp Flakes dan lainnya.
Perlu juga diperhatikan apakah Ascorbic acid digunakan sebab ia sangat baik mendukung bobot tubuh ikan maupun udang. Peralatan yang selalu dijaga kebersihan dengan disinfektan Halamid untuk menghindari wabah penyakit.
Pakan yang kurang optimal dan lingkungan yang buruk serta kualitas air yang buruk, tentu akan menghasilkan ikan yang lemah dan gampang terserang penyakit.
Lingkungan
Hal kedua yang berperan penting mempengaruhi timbulnya penyakit atau tidak. Harus kita ketahui, sebagian besar penyakit ikan nila berkembang dalam suhu dan salinitas tertentu. Menjaga wadah budidaya tetap bersih dan sehat dan menghindari penggantian air yang mendadak sehingga tidak menyebabkan ikan menjadi stres.
Patogen
Penyakit menular terjadi ketika adanya patogen, dengan selalu mengindentifikasi patogen dapat mencegah terjadinya serangan dini, seperti teknik sampling yang digunakan dengan alat test kit atau analisa air.
Teknik sampling air yang benar akan mengidentifikasi adanya patogen dalam air tersebut. Setelah diterapkan sistem manajemen tambak dan mengetahui tentang pemicu penyakit, ini memungkinkan untuk menghasilkan identifikasi yang efektif dan solusi.
Pengobatan dan Pencegahan
Pengobatan biasanya dicampur pada makanan ikan, seperti antibiotik yang belakangan menjadi kontroversi. Pengamat lingkungan ingin jaminan bahwa ekosistem alam tidak akan rusak akibat dari pemakaian antibiotik dan memastikan ikan yang akan dikonsumsi tidak mengandung residu antibiotik.
Jadi, sangat penting untuk menerapkan manajemen secara benar dan konsisten, langkah pertama adalah identifikasikan penyebab penyakit sehingga pengobatan bisa tepat ditentukan. Misalnya, pengunaan antibiotik dihentikan mendekati hari-H panen agar residu antibiotik hilang. Dan menggunakan hanya bila dibutuhkan dengan dosis yang sudah dianjurkan agar ikan tidak resisten terhadap obat.
Manajemen penyakit yang baik dan konsisten tentu akan dapat menimalkan dampak kerugian yang bisa ditimbulkan, Namun tetap saja pengobatan sebaiknya tidak dijadikan sebagai opsi jangka panjang untuk menghasilkan kualitas panen yang memuaskan. Maka dari itu, pencegahan seharusnya menjadi hal utama yang budidaya harus capai.
Strategi pencegahan wabah adalah dengan menerapkan budidaya benar dan cermat seperti, lingkungan yang dijaga agar menghalang hama masuk ke tambak, pengurasan air yang rutin dengan pompa apollo agar didapatkan air baru.
Penggunaan kincir air Olimpia untuk menjaga oksigen tidak deplesi, mengunakan kapur dengan benar agar tidak adanya endapan, dan lainnya. Untuk masalah hama darah putih sering dikatakan bahwa bungkil teh atau saponin tidak efektif.
Semoga Bermanfaat!
Baca Juga:
Hubungi Customer Sales Representative kami di
Indah Sari Windu Medan: Jl. Sutomo No. 560, Medan, Sumatera Utara, 20231, Indonesia Surabaya: Pergudangan Tanrise Westgate Diamond, Blok B-16, Wedi, Gedangan, Sidoarjo 61254, Indonesia Telp: 061 4571 224
Up.Bima Apriandi
Telp: 0821 6844 3388